KLBF targetkan penjualan ekspor 10% di 2020



JAKARTA. Emiten farmasi PT Kalbe Farma Tbk (KLBF) terus mendorong peningkatan penjualan ekspor. Hingga tahun 2020, emiten farmasi ini menargetkan penjualan luar negeri bisa mencapai 10% dari total penjualan perseroan.

Hingga kuartal III 2015, komposisi ekspor KLBF baru 5%. Direktur Keuangan KLBF, Vidjongtius mengatakan peningkatan ekspor akan didorong secara bertahap. " Tahun depan kita targetkan 6%, jadi tiap tahun tumbuh 1%," katanya, Selasa (12/11).

Untuk mendorong peningkatan ekspor ke depan, perseroan akan menyasar negara-negara asean, timur tengah, Afrika Selatan. Saat ini, KLBF telah menjangkau pasar beberapa negara di ASEAN dan di Afrika seperti seperti Filipina, Vietnam, Thailand, Singapura, Malaysia, dan Nigeria. Jumlah tersebar diekspor ke Filipina.


Produk yang paling diekspor adalah produk nutrisi. Pasalnya, izin untuk ekpsor produk nutrisi lebih mudah dibanding dengan produk-produk over the counter (OTC) atau obat bebas.

Untuk memperluas pasar ekspor, KLBF berencana untuk melakukan investasi pembangunan pabrik di dua negara yakni Vietnam dan Thailand untuk produksi obat resep dan obat bebas. Namun, hingga kini rencana tersebut belum bisa terealisasi karena perseroan masih belum menemukan partner di kedua negara tersebut untuk membentuk perusahaan join venture. "Kalau mau bangun pabrik di luar kita ingin joint venture. Sampai saat ini kita belum dapat pasangan," kata Vidjongtius.

Menurut Vidjong, pembangunan satu pabrik di luar negeri dengan skema joint venture dibutuhkan investasi sekitar US$ 10 juta.

Tahun depan KLBF menargetkan pendapatan dan laba bersih tumbuh 10%. Sementara kinerja tahun 2015 diperkirakan tidak akan jauh berbeda dengan kinerja kuartal III.

Penjualan tahun ini diperkirakan hanya akan tumbuh 2%-3% dan margin laba operasional sekitar Rp 14%-15%.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Yudho Winarto