JAKARTA. Kementerian Lingkungan Hidup (KLH) akan membuat sebuah sistem yang terintregasi untuk memantau kualitas udara. Grand desain sistem pemantauan kualitas udara itu diklaim butuh dana Rp 150 miliar. “Itu baru hitungan kasar ya, kami kan juga perlu pemetaan dulu, daerah mana saja yang perlu diberi alat untuk memantau kualitas udara secara real time,” ucap Henry Bastaman, Deputi VII Bidang Pembinaan Sarana Teknis Lingkungan dan Peningkatan Kapasitas KLH, di Jakarta, Rabu (12/3). Menurut Henry, setidaknya dalam satu daerah butuh satu Air Quality Monitoring System (AQMS). Harga satu unit alat tersebut sekitar Rp 5 miliar, sedangkan Indonesia memiliki 33 provinsi yang membutuhkan alat itu.
Bikin sistem pemantauan udara, KLH butuh Rp 150 M
JAKARTA. Kementerian Lingkungan Hidup (KLH) akan membuat sebuah sistem yang terintregasi untuk memantau kualitas udara. Grand desain sistem pemantauan kualitas udara itu diklaim butuh dana Rp 150 miliar. “Itu baru hitungan kasar ya, kami kan juga perlu pemetaan dulu, daerah mana saja yang perlu diberi alat untuk memantau kualitas udara secara real time,” ucap Henry Bastaman, Deputi VII Bidang Pembinaan Sarana Teknis Lingkungan dan Peningkatan Kapasitas KLH, di Jakarta, Rabu (12/3). Menurut Henry, setidaknya dalam satu daerah butuh satu Air Quality Monitoring System (AQMS). Harga satu unit alat tersebut sekitar Rp 5 miliar, sedangkan Indonesia memiliki 33 provinsi yang membutuhkan alat itu.