JAKARTA. Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) tengah mengkaji pengembangan hutan tanaman energi di hutan konservasi. KLHK menemukan terdapat 56 titik potensi panas bumi di hutan lindung dan 50 titik di hutan produksi. Sementara masih ada 145 titik di areal penggunaan lain yang berpotensi sebagai sumber panas bumi. Bila seluruh potensi titik panas bumi ini dikelola, maka dapat menghasilkan energi listrik hingga 28.617 megawatt.Menteri KLHK Siti Nurbaya mengatakan, panas bumi ini harus dimanfaatkan menjadi energi terbarukan. Sebab selama ini baru 10% dari total energi yang digunakan di Indonesia berasal dari energi terbarukan dan 90% sisanya masih menggunakan energi fosil. Ia menilai hutan yang ada di Indonesia mampu memasok energi terbarukan untuk kebutuhan masyarakat. Karena itu pengelolaan hutan yang berkelanjutan akan menopang kehidupan dan menjadi benteng dari bencana perubahan iklim.
KLHK gali potensi panas bumi di hutan konservasi
JAKARTA. Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) tengah mengkaji pengembangan hutan tanaman energi di hutan konservasi. KLHK menemukan terdapat 56 titik potensi panas bumi di hutan lindung dan 50 titik di hutan produksi. Sementara masih ada 145 titik di areal penggunaan lain yang berpotensi sebagai sumber panas bumi. Bila seluruh potensi titik panas bumi ini dikelola, maka dapat menghasilkan energi listrik hingga 28.617 megawatt.Menteri KLHK Siti Nurbaya mengatakan, panas bumi ini harus dimanfaatkan menjadi energi terbarukan. Sebab selama ini baru 10% dari total energi yang digunakan di Indonesia berasal dari energi terbarukan dan 90% sisanya masih menggunakan energi fosil. Ia menilai hutan yang ada di Indonesia mampu memasok energi terbarukan untuk kebutuhan masyarakat. Karena itu pengelolaan hutan yang berkelanjutan akan menopang kehidupan dan menjadi benteng dari bencana perubahan iklim.