KLHK pastikan penanganan karhutla dipersiapkan secara sistematis



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) memastikan upaya penanganan kebakaran hutan dan lahan (karhutla) telah dipersiapkan secara sistematis. Pemerintah menilai telah mempelajari perilaku iklim yang menunjukkan perkembangan karhutla berada di bulan Agustus hingga September.

Hal itu menjadi catatan dalam persiapan penanganan. "Banyak yang secara sistematis sudah dipersiapkan oleh pemerintahan ini," ujar Menteri LHK Siti Nurbaya usai rapat terbatas, Selasa (23/6).

Baca Juga: Jelang musim kemarau, Jokowi ingatkan pentingnya pencegahan karhutla


Siti menjelaskan daerah seperti Riau dan wilayah utara Sumatra memiliki dua fase kritis dalam karhutla. Pertama berada di bulan Maret dan April, sementara fase kedua di puncaknya berada di Agustus hingga September.

Fase pertama disampaikan Siti telah mampu dikendalikan. Termasuk menjaga agar masa Lebaran tak terjadi kabut asap akibat karhutla dengan melakukan modifikasi cuaca.

"Membasahi gambut juga kemudian memberikan air juga untuk embung yang dibangun dan nanti setelah dan dengan yang sudah kita lalui di Riau ternyata dia basah gambutnya sehingga kita nggak dapat yang asap itu," terang Siti.

Baca Juga: Cuaca hari ini di Indonesia masih hujan bulan Juni, waspada petir

Langkah serupa juga akan dilakukan di wilayah Kalimantan yang akan masuk puncak musim kemarau pada bulan Juli hingga Agustus. Setelah itu akan kembali dipantau wilayah Sumatra pada puncak Agustus hingga September.

"Mudah-mudahan bisa menjadi solusi yang ada formatnya begitu ya dari pada memadamkan terus, jadi ini dengan sistematis kita persiapkan," jelas Siti.

Selain itu upaya penegakan hukum juga akan didorong oleh pemerintah. Akan dilakukan sistem pemantauan oleh Kepolisian untuk mencegah pembakaran hutan dan lahan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Wahyu T.Rahmawati