Klinik kecantikan ZAP berencana IPO di 2021



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Makin banyak saja perusahaan yang ingin melantai ke lantai Bursa Efek Indonesia (BEI). Salah satunya adalah PT Zulu Alpha Papa alias ZAP.

Ini  adalah perusahaan pengelola klinik kecantikan dengan merek ZAP.  Perusahaan yang berdiri 2009 ini mengelola ZAP Clinic yang sudah tersebar di sejumlah daerah.

Menurut Fadli Sahab, Chief Executive Officer ZAP Clinic, pihaknya kin tengah menyiapkan langkah untuk bisa menjadi perusahaan terbuka. Maklum, perusahaan ini butuh sumber dana untuk ekspansi bisnis. Salah satunya adalah untuk membangun rumahsakit ibu dan anak.  "Selain itu juga untuk menambah klinik kecantikan ZAP. Jadi butuh dana lebih besar dan tidak sanggup sendiri," katanya, Kamis (22/2).


Untuk sementara ia tidak bisa menyebut secara pasti nilai kebutuhan dana karena masih dalam proses penghitungan secara matang. Bila semua kebutuhan dana sudah ada angkanya, maka ia bisa menghitung kebutuhan dana saat initial public offering atau IPO.

Ia sendiri menargetkan ZAP bisa menjadi perusahaan terbuka pada tahun 2021 nanti. "Itu realisasinya," timpalnya.

Sambil jalan, pihaknya tengah mempelajari cara menjadi perusahaan terbuka. Saat ini Fadli kerap berkonsultasi dengan sejumlah konsultan bisnis untuk mengetahui persyaratan menjadi perusahaan publik. Salah satunya adalah punya laporan keuangan yang sudah diaudit selama tiga tahun berturut-turut. Ia juga belum bisa menentukan siapa saja mitra kerja yang diajak untuk bisa menjadi perusahaan publik. Seperti penjamin emisi dan sebagainya. "Baru tahun 2020 kami akan tunjuk melaksanakan IPO dengan siapa," tukasnya.

Begitu pula dengan jumlah saham yang bakal dilepas ZAP belum ia tentukan. Tapi Fadli menyebut saham yang di jual ke publik di bawah 70%.

Bila ZAP menjadi perusahaan terbuka, ia klaim menjadi perusahaan klinik kecantikan pertama yang melakukan hal tersebut. Selain itu lewat perusahaan terbuka membuat ZAP bisa lebih akuntabel dan transparan ketimbang mendapat suntikan modal dari private investor.  "Yang pasti saat pendapatan kami sudah menyentuh angka Rp 1 triliun, kami bakal IPO. Nah, saat ini adalah memperbesar perluasan bisnis terlebih dahulu," tuturnya tanpa merinci target pendapatan di tahun ini.

Ia optimistis dengan potensi bisnis industri kecantikan di Tanah Air. Sebab berdasarkan data yang diliris Loreal tahun 2016, nilai pasar industri kecantikan di Indonesia sudah tembus Rp 11 triliun dengan pertumbuhan rata-rata  12%  per tahun.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Markus Sumartomjon