KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Ketua Asosiasi Perdagangan Berjangka Komoditi Indonesia, F. Wishnubroto mengatakan industri Perdagangan Berjangka Komoditi (PBK) memerlukan edukasi dan literasi secara berkelanjutan. Kini, PT Kliring Berjangka Indonesia (Persero) di tahun 2020, telah menginisiasi pembentukan KBI e-ducentre untuk mengedukasi investor. Wishnubroto melihat PBK di Indonesia memiliki potensi besar untuk berkembang. Namun, masih banyak masyarakat yang belum memahami dengan baik investasi ini. Memang, investasi di PBK memiliki risiko yang besar, oleh sebab itu pelaksanaan edukasi dan literasi harus dilakukan dengan tepat sasaran. "Perlu dilakukan kolaborasi antar semua pemangku kepentingan di PBK untuk dapat memberikan edukasi dan literasi terkait PBK ini," kata Wishnubroto dalam keterangan tertulis, Selasa (26/1).
Senada, Fajar Wibhiyadi Direkutur Utama PT Kliring Berjangka Indonesia (persero) menilai pemahaman masyarakat terakit industri ini masih belum maksimal dan ini menjadi tantangan besar ke depan bagi self regulatory organization (SRO) di PBK. "KBI senantiasa mengajak semua pemangku kepentingan unuk melakukan kerjasama dan kolaborasi dalam memberikan edukasi dan literasi terkait PBK ini kepada masyarakat," kata Fajar. Baca Juga: Ada 229 aset kripto yang dapat diperdagangkan di Indonesia, simak daftar lengkapnya PT Kliring Berjangka Indonesia (Persero) sendiri merupakan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang berperan sebagai Lembaga Kliring Penyelesaian dan Penjaminan Transaksi Perdagangan Berjangka Komoditi serta Pasar Fisik Komoditas di Bursa Berjangka Jakarta.