Kliring Berjangka Indonesia (KBI) bakal rilis SRG ikan pada kuartal II-2020



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Nilai pembiayaan sistem resi gudang (SRG) di Kliring Berjangka Indonesia (KBI) catatkan penurunan Rp 3,28 miliar atau 11,82% sepanjang 2020. Untuk itu, perusahaan siap mengeluarkan strategi dengan merilis resi gudang ikan dalam waktu dekat.

Berdasarkan data KBI, nilai pembiayaan SRG periode Januari 2020 hingga Maret 2020 turun sebanyak 11,82% menjadi Rp 24,47 miliar dari periode yang sama tahun lalu yakni Rp 27,75 miliar.

Direktur Utama KBI Fajar Wibhiyadi mengatakan, penurunan terjadi sebagai dampak terbatasnya aktivitas SRG selama pandemi Covid-19.


Ditambah lagi, adanya pembatasan aktivitas dari pemerintah lewat aturan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) yang mengharuskan kebanyakan orang melakukan kerja dari rumah.

"Kami sudah bertemu dengan Bappebti, dan salah satu yang ajan kami lakukan adalah dengan meluncurkan SRG Ikan di kuartal II-2020 atau paling lambat di Juli 2020," ungkap Fajar, Senin (8/6).

Baca Juga: Transaksi pasar berjangka komoditi terdongkrak harga emas dan minyak

Asal tahu saja, rencana penerbitan SRG Ikan sempat tertunda dari jadwal semula di kuartal I-2020. Padahal, SRG Ikan diharapkan mampu mendorong peran aktif SRG bagi masyarakat.

Adapu pihak-pihak yang akan bekerjasama dalam penerbitan SRG Ikan yakni PT Perikanan Nusantara (Perinus) sebagai penyedia cold storage, Perikanan Indonesia (Perindo) dan Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP).

Sebelumnya, berdasarkan hasil kajian KBI dengan KKP menunjukkan bahwa minat masyarakat untuk resi gudang ikan cukup besar. Apalagi, nantinya resi gudang Tanah Air bisa dimanfaatkan pengusaha dan masyarakat kecil.

Untuk tahap awal, rencananya KBI akan membidik pengusaha untuk memanfaatkan SRG ikan, untuk kemudian diteruskan dengan membeli ikan di nelayan-nelayan kecil.

Untuk masalah biaya yang lebih tinggi lantaran komoditi ikan membutuhkan cold storage, Fajar mengaku investor tidak perlu khawatir. Pasalnya, dengan menggandeng Perinus, maka keperluan cold storage bisa diatasi tanpa harus mengorbankan biaya terlalu banyak.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Yudho Winarto