KONTAN.CO.ID - MADRID. Mantan pemain Manchester United Roy Keane dengan lantang menyebutkan kalau pecahnya kompetisi di Eropa itu persoalan uang dan keserakahan. Keane tidak melihat European Super League (ESL) yang digagas oleh 12 klub top Eropa itu sebagai ide yang bagus untuk sepak bola. Bahkan, dia kini sedang menanti respon FIFA terkait dengan rencana itu. Roy Keane berharap ESL akan dihentikan."Itu tergantung pada uang, keserakahan," ujar pemain asal Irlandia itu. Apakah benar tudingan Keane itu? New York Times dalam laporannya mengulas perbedaan sistem pembagian keuntungan antara ESL dengan UEFA Champions League (UCL). Dengan sistem UCL ada aliran uang jutaan dolar dari Liga Champions saat ini. Namun formatnya juga mendukung tim-tim yang lebih kecil di setiap negara, yang mendapatkan manfaat dari setiap pertandingan termasuk melawan klub top Eropa. Artinya klub top Eropa harus membagikan uang yang diperoleh ke tim-tim kecil dari hak siar. Nah, dengan sistem ESL yang akan diselenggarakan sendiri tanpa ada campur tangan UEFA maka tim-tim yang paling menarik dan paling sukses akan membagi duitnya itu sendiri. Hingga memungkinkan mereka untuk membagi miliaran dolar pendapatan tahunan di antara mereka sendiri.
Klub European Super League serakah uang? Ini bedanya aliran uang kompetisi ESL & UCL
KONTAN.CO.ID - MADRID. Mantan pemain Manchester United Roy Keane dengan lantang menyebutkan kalau pecahnya kompetisi di Eropa itu persoalan uang dan keserakahan. Keane tidak melihat European Super League (ESL) yang digagas oleh 12 klub top Eropa itu sebagai ide yang bagus untuk sepak bola. Bahkan, dia kini sedang menanti respon FIFA terkait dengan rencana itu. Roy Keane berharap ESL akan dihentikan."Itu tergantung pada uang, keserakahan," ujar pemain asal Irlandia itu. Apakah benar tudingan Keane itu? New York Times dalam laporannya mengulas perbedaan sistem pembagian keuntungan antara ESL dengan UEFA Champions League (UCL). Dengan sistem UCL ada aliran uang jutaan dolar dari Liga Champions saat ini. Namun formatnya juga mendukung tim-tim yang lebih kecil di setiap negara, yang mendapatkan manfaat dari setiap pertandingan termasuk melawan klub top Eropa. Artinya klub top Eropa harus membagikan uang yang diperoleh ke tim-tim kecil dari hak siar. Nah, dengan sistem ESL yang akan diselenggarakan sendiri tanpa ada campur tangan UEFA maka tim-tim yang paling menarik dan paling sukses akan membagi duitnya itu sendiri. Hingga memungkinkan mereka untuk membagi miliaran dolar pendapatan tahunan di antara mereka sendiri.