KLUB-KLUB sepak bola Liga Utama Inggris menghabiskan hingga £130 juta, atau sekitar Rp 2,5triliun dalam bursa transfer Januari lalu. Artinya nilai ini setara dengan jumlah yang dihabiskan pada Januari tahun lalu.

Menurut riset Deloitte, pembelian paling besar antara lain dilakukan oleh Manchester City, Chelsea dan Arsenal. Atau tercatat sekitar setengah dari total jumlah belanja di bursa transfer.

Sejumlah kesepakatan yang disetujui pada menit-menit terakhir senilai £45 juta berperan dalam pencapaian nilai total tersebut.

Deloitte mengatakan meskipun klub-klub itu "menahan diri" pada bulan Januari, tahun 2014/15 masih mencetak rekor untuk transfer.

Perusahaan jasa akuntansi itu mengatakan klub-klub sepak bola telah menghabiskan lebih dari £950 juta atau sekitar 18 triliun rupiah untuk perolehan pemain, melampaui rekor musim 2013/2014 sebesar £760 juta.

Namun, jumlah untuk bursa transfer Januari secara signifikan berkurang dari jumlah yang terlihat pada bulan Januari 2011 sebesar £225 juta.

"Mengingat tingkat pengeluaran yang terlihat di musim panas, tidak sepenuhnya mengejutkan bahwa kita belum melihat rekor baru untuk bursa transfer Januari," kata Dan Jones, partner di Sports Business Group di Deloitte.

Beberapa transfer besar pada hari Senin yang merupakan hari terakhir bursa transfer termasuk pengeluaran Chelsea sebesar £23,3 juta untuk gelandang asal Kolombia Juan Cuadrado dari klub Itali Fiorentina, yang terbantu oleh penjualan Andre Schurrle dari Chelsea ke Wolfsburg.

Pembelian Manchester City sebesar £28 juta untuk penyerang Wilfried Bony dari Swansea merupakan jumlah terbesar untuk bursa Januari.

Deloitte mengatakan bahwa peningkatan belanja untuk pemain oleh klub Liga Primer didukung oleh peningkatan pendapatan mereka dari siaran.

Hak untuk meliput permainan Liga Primer antara tahun 2013 dan 2016 dijual untuk £3 milyar pada tahun 2012 – sebuah kenaikan sebesar 70% dari kesepakatan sebelumnya.

Ke-20 klub yang berada di Liga Primer sekarang berada pada daftar 40 klub terbesar di dunia berdasarkan pendapatan mereka.

Editor: Yudho Winarto