KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pandemi Corona (Covid-19) turut memukul industri kabel. PT KMI Wire and Cable Tbk (KBLI) bahkan memproyeksikan adanya penurunan kinerja keuangan di tahun ini akibat pagebluk berkepanjangan. Dalam keterbukaan informasi di laman Bursa Efek Indonesia, Rabu (26/8), manajemen KBLI memproyeksikan penjualan pada tahun 2020 akan menurun sekitar 53% dari capaian penjualan pada 2019 yang sebesar Rp 4,50 triliun, menjadi sebesar Rp 2,1 triliun pada tahun 2020. “Penurunan penjualan tersebut terutama disumbang oleh penjualan ke sektor non-swasta yang di proyeksikan akan turun sebesar 65%, akibat dari dampak Covid-19,” tulis manajemen KBLI, Rabu (26/8).
Baca Juga: Pandemi corona mengganggu kelangsungan usaha KMI Wire (KBLI) Tidak hanya pendapatan, KBLI juga memperkirakan bottom line produsen kabel tersebut akan terpapar pagebluk. Laba kotor tahun 2020 diproyeksikan akan menurun sebesar 77% dari sebesar Rp 772 miliar pada tahun 2019 menjadi sebesar Rp 176 miliar pada proyeksi 2020. Alhasil, KBLI memproyeksikan laba bersih akan merosot 106%, dari sebesar Rp 394 miliar pada tahun 2019 menjadi rugi Rp 24 miliar pada tahun ini. Pembalikan kondisi ini selain disebabkan oleh menurunnya laba kotor juga disebabkan oleh turunnya laba kurs. Pada tahun 2019 kurs mata uang asing berhasil membukukan laba. Sementara untuk proyeksi tahun 2020 selisih kurs diproyeksikan akan membukukan rugi. Tahun lalu, KBLI membukukan keuntungan dari selisih kurs sebesar Rp 8,85 miliar. Per semester pertama 2020, kinerja KBLI juga mengalami tekanan. Pendapatan KBLI merosot 51,73% dari yang sebelumnya Rp 1,86 triliun menjadi hanya Rp 902,46 miliar. Dus, konstituen Indeks Kompas100 ini membukukan kerugian periode berjalan hingga Rp 100,25 miliar. Kondisi ini berbanding terbalik dengan torehan periode yang sama tahun sebelumnya, di mana KBLI masih mencetak laba bersih periode berjalan senilai Rp 161,34 miliar. Untuk menjaga kinerja, KBLI telah menyiapkan sejumlah strategi. Salah satunya melakukan efisiensi baik di sumber daya manusia (SDM), biaya operasional, biaya pabrikasi maupun administrasi. KBLI juga melakukan penundaan investasi.