JAKARTA. Fraksi-fraksi di DPR yang tergabung dalam Koalisi Merah Putih (KMP) mantap mengajukan hak interpelasi terhadap keputusan pemerintah yang mengerek harga bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi. Ariza Patria, anggota Fraksi Partai Gerindra, motor KMP, mengatakan, tujuan hak interplasi itu adalah untuk mengetahui alasan pemerintah menaikkan harga premium dan solar. "Kami kaget pemerintah menaikkan harga BBM, karena saat ini harga minyak mentah dunia sedang turun di level US$ 80 per barel," ujar Wakil Ketua Komisi Pemerintahan (II) DPR ini akhir pekan lalu. Tambah lagi, Ariza menduga, kebijakan pemerintah mengerek harga BBM bersubsidi hanya untuk mendapatkan dana cepat untuk membiayai pembangunan proyek tol laut yang diperkirakan menelan anggaran Rp 700 triliun. "Sehabis pulang dari lawatan ke luar negeri, Presiden Joko Widodo ingin langsung bangun 20 pelabuhan, padahal tidak ada dana. Yang paling cepat untuk dapat dana adalah dengan menaikkan harga BBM," kata Ariza.
KMP mantap ajukan hak interpelasi kenaikan BBM
JAKARTA. Fraksi-fraksi di DPR yang tergabung dalam Koalisi Merah Putih (KMP) mantap mengajukan hak interpelasi terhadap keputusan pemerintah yang mengerek harga bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi. Ariza Patria, anggota Fraksi Partai Gerindra, motor KMP, mengatakan, tujuan hak interplasi itu adalah untuk mengetahui alasan pemerintah menaikkan harga premium dan solar. "Kami kaget pemerintah menaikkan harga BBM, karena saat ini harga minyak mentah dunia sedang turun di level US$ 80 per barel," ujar Wakil Ketua Komisi Pemerintahan (II) DPR ini akhir pekan lalu. Tambah lagi, Ariza menduga, kebijakan pemerintah mengerek harga BBM bersubsidi hanya untuk mendapatkan dana cepat untuk membiayai pembangunan proyek tol laut yang diperkirakan menelan anggaran Rp 700 triliun. "Sehabis pulang dari lawatan ke luar negeri, Presiden Joko Widodo ingin langsung bangun 20 pelabuhan, padahal tidak ada dana. Yang paling cepat untuk dapat dana adalah dengan menaikkan harga BBM," kata Ariza.