KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kesatuan Niaga Celullar Indonesia (KNCI) menyampaikan protes kerasnya atas aksi operator telekomunikasi yang menghanguskan 1,5 juta pcs kartu perdana. Hal ini berakibat kerugian bagi para pedagang kartu perdana yang saat ini mengalami kesulitan. Azni Tubas, Ketua Umum KNCI menyatakan bahwa sejak tahun 2017 sampai dengan saat ini setidaknya ada kerugian Rp 500 miliar. Jumlah tersebut dihitung berdasarkan data outlet yang terdaftar di operator, sedangkan jika menghitung secara keseluruhan kerugiannya lebih dari estimasi tersebut. “Cara menghitungnya pakai data operator bahwa ada 300.000 outlet terdaftar, angka itu sebetulnya bisa dua kali lipatnya karena banyak yang tidak terdaftar. Karena kami tidak bisa jualan dan lainnya, setiap tahun saja ada 50 pcs kartu kami yang mati,” ujarnya kepada Kontan.co.id, Selasa (26/2).
KNCI: Akibat penghapusan 1,5 juta pieces kartu perdana kami rugi Rp 500 miliar
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kesatuan Niaga Celullar Indonesia (KNCI) menyampaikan protes kerasnya atas aksi operator telekomunikasi yang menghanguskan 1,5 juta pcs kartu perdana. Hal ini berakibat kerugian bagi para pedagang kartu perdana yang saat ini mengalami kesulitan. Azni Tubas, Ketua Umum KNCI menyatakan bahwa sejak tahun 2017 sampai dengan saat ini setidaknya ada kerugian Rp 500 miliar. Jumlah tersebut dihitung berdasarkan data outlet yang terdaftar di operator, sedangkan jika menghitung secara keseluruhan kerugiannya lebih dari estimasi tersebut. “Cara menghitungnya pakai data operator bahwa ada 300.000 outlet terdaftar, angka itu sebetulnya bisa dua kali lipatnya karena banyak yang tidak terdaftar. Karena kami tidak bisa jualan dan lainnya, setiap tahun saja ada 50 pcs kartu kami yang mati,” ujarnya kepada Kontan.co.id, Selasa (26/2).