Knight Frank: Pertumbuhan harga residensial diprediksi berlanjut hingga 1,5%



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Lembaga konsultan properti, Knight Frank Indonesia mengemukakan jika harga residensial akan terus bergerak tahun ini, meski tidak seagresif tahun lalu.

Syarifah Syaukat, Senior Research Advisor Knight Frank Indonesia menjelaskan hal ini dilihatnya berdasarkan performa tahun 2020, dimana residensial cenderung menjadi salah satu sektor properti yang terus bergerak, meski pergerakannya tidak seperti tahun sebelumnya karena kondisi yang masih tertekan.

"Tapi pasar pengguna atau end-user dengan bidikan rumah di kisaran harga di bawah Rp1,5 miliar masih akan terus bergerak," jelasnya kepada Kontan, Kamis (4/2).


Ia melanjutkan, secara umum, sampai dengan kuartal akhir 2020, masih ada penyesuaian atau kenaikan harga rumah di kisaran 1,2%-1,6%.

Kondisi pertumbuhan harga ini diprediksi, masih akan terus berlanjut sekitar 1-1,5% di tahun ini.

Baca Juga: Pengamat properti: Harga rumah mengalami peningkatan secara terbatas tahun ini

Sejalan dengan itu, Knight Frank Asia Pacific juga mengungkapkan bahwa sampai dengan semester II tahun 2020, harga perumahan di kota-kota besar di Asia Pacific meningkat di kisaran rerata 1,9% (yoy).

"Umumnya penyesuaian harga akan dilakukan dengan merujuk tingkat penyerapan atau transaksi yang telah berhasil dibukukan. Hal ini menjadi salah satu pertimbangan bagi penjual untuk melakukan penyesuaian atau menaikkan harga," sambungnya.

Selain itu, lanjut Syarifah, keunggulan atau nilai tambah dari produk yang dipasarkan, seperti lokasi strategis dengan akses terhadap MRT, LRT, TOD, dan lainnya, termasuk juga desain yang inovatif juga menjadi variabel-variabel yang diacu dalam penyesuaian harga.

"Namun tidak bisa dipungkiri, penjual juga memiliki katalis positif di tengah penyesuaian harga, yaitu dengan menawarkan berbagai promosi seperti gratis AC, diskon uang muka, beli sekarang bayar kemudian, dan sebagainya," tutup dia.

Selanjutnya: Intiland sebut pasar perkantoran mulai menggeliat lagi

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Handoyo .