KNKT: Pesawat Sriwijaya Air kemungkinan pecah ketika menghantam perairan



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) mengatakan, pesawat Sriwijaya Air yang jatuh di perairan Kepulauan Seribu kemungkinan pecah saat menabrak perairan berdasarkan puing-puing yang ditemukan sejauh ini.

"Kami tidak tahu pasti, tapi jika kami melihat puing-puingnya, tersebar di daerah yang tidak terlalu luas," kata  Ketua Sub Komite IK Penerbangan Nurcahyo Utomo kepada Reuters, Senin (11/1).

“Kemungkinan pecah berkeping-keping ketika menghantam perairan, karena jika meledak di udara, puing-puing akan tersebar lebih luas,” ungkap dia.


Boeing 737-500 sedang dalam penerbangan ke Pontianak pada Sabtu sebelum menghilang dari layar radar empat menit setelah lepas landas dari Bandara Soekarno-Hatta, Jakarta. Belum ada petunjuk apa yang menyebabkan kecelakaan itu.

Baca Juga: Jasa Raharja beri santunan Rp 50 juta bagi ahli waris korban kecelakaan Sriwijaya Air

Kepala KNKT Soerjanto Tjahjono pada Minggu (10/1) mengatakan, lokasi dua kotak hitam pesawat Sriwijaya Air dengan nomor penerbangan SJ 182 telah ditemukan.

"Mudah-mudahan bisa segera kami ambil," kata Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto, tanpa memberikan perkiraan jangka waktu yang ditentukan.

Puing-puing pesawat dibawa ke Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta, oleh tim penyelamat, termasuk radar altimeter, saluran darurat, dan bagian yang diduga terlepas dari bagian bawah ekor pesawat, menurut Nurcahyo.

Termasuk, pecahan logam warna biru dan merah khas Sriwijaya Air. Pihak berwenang mengatakan, puing-puing tersebut ditemukan dari kedalaman 23 meter di perairan antara Pulau Laki dan Pulau Lancang.

Selanjutnya: Ini pendapat pakar asing soal kecelakaan pesawat Sriwijaya Air

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: S.S. Kurniawan