KNKT yakin bisa membaca FDR kotak hitam AirAsia



PANGKALAN BUN. Ketua Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT), Tatang Kurniadi yakin memory modul yang menjadi tempat penyimpanan rekaman data FDR bisa terbaca oleh pihaknya. Apalagi, Flight Data Recorder (FDR) yang menjadi bagian kotak hitam (black box) ditemukan dengan kondisi baik.

"FDR ini masih sangat bagus. Tapi, tergantung memory di dalamnya. Tapi berdasarkan pengalaman kami ini dapat dibaca dengan baik," kata Tatang Kurniadi dalam jumpa pers temuan FDR kotak hitam di Lanud Iskandar, Pangkalan Bun, Kalteng, Senin (12/1/2015).

Menurutnya, memory modul dari FDR dari pesawat AirAsia QZ8501 juga ditemukan dalam kondisi baik. Apalagi, memory modul dilapisi metal yang mampu menahan benturan sebesar 2.000 G-force dan panas hingga 1.100 derajat celcius. "Ini sudah dua minggu di air. Kami punya pengalaman membaca yang sudah 8 bulan di air dan kami bisa baca," ujarnya. Ia mengatakan, FDR dengan memory modulnya akan dibawa ke kantor KNKT di Jakarta.


Langkah pertama yang dilakukan adalah membersihkan kotoran maupun air laut yang ada di FDR tersebut. Selanjutnya, peneliti akan men-download data dari memory modul. Keyakinan Tatang juga didukung berdasarkan pengalaman KNKT dalam membuka dan membaca lebih dari 100 kotak hitam pesawat.

"Ini berdasarkan pengalaman kami, ini bisa dibuka dan dibaca. Kita lihat saja dalam dua atau tiga hari ini," tuturnya.

Sejauh ini, tim SAR gabungan baru menemukan FDR dari kotak hitam pesawat AirAsia QZ8501. Namun, komponen lain dari kotak hitam, yakni Cockpit Voice Recorder (CVR) masih dalam proses pencarian di dasar laut Selat Karimata.

Kedua benda tersebut adalah bagian dari kotak hitam pesawat dan diduga saling terlepas karena benturan keras. FDR dan CVR merupakan dua komponen penting dari kotak hitam yang diharapkan bisa mengungkap penyebab jatuhnya pesawat AirAsia QZ8501 di Selat Karimata pada Minggu, 28 Desember 2014.

Pesawat AirAsia QZ8501 rute Surabaya-Singapura yang mengangkut 155 penumpang dan 7 awak jatuh di perairan Selat Karimata, Pangkalan Bun, Kalteng pada Minggu, 28 Desember 2014. Hingga hari ke-16 masa pencarian pada Senin (121/1/2015), baru 48 penumpang dan awak pesawat yang berhasil ditemukan.

Tim SAR gabungan menemukan ekor pesawat. Namun, tidak ada kotak hitam di dalam ekor pesawat tersebut.

Baru Minggu (11/1/2015) kemarin, tim berhasil menemukan salah satu bagian kotak hitam, yakni FDR dan dilakukan pengangkatan dari dasar laut pada hari ini. Sementara, bagian CVR dari kotak hitam belum dilakukan pengangkatan kendati telah diketahui lokasinya.(Abdul Qodir)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Uji Agung Santosa