KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kontan Tani Nelayan Andalan (KNTA) mengeluhkan tingginya tingkat impor yang diberlakukan oleh pemerintah terkait dengan komoditi pangan. Menurut KTNA Winarno Tohir, pemerintah harus segera mengurangi tingkat impor. Alasannya, dengan mengurangi impor, maka petani akan tertarik untuk menanam. Apalagi jika harga komoditinya juga menguntungkan. Ia mencontohkan, komoditi bawang putih yang saat ini dikembangkan harus dimaksimalkan. Jika pemerintah mengurangi impor bawang putih, hal itu bisa menyebabkan bawang putih lokal diterima pasar dengan harga yang menguntungkan. “Pemerintah jangan hobi impor. Sebetulnya impor harus dikurangi, bahkan harus ditiadakan. Misalkan bawang putih. Memang kita juga masih kurang, tapi ya harus di maksimalkan produksinya (di dalam negeri). Nah, upaya memaksimalkan ini berkaitan dengan daya tarik bagi petani untuk menanam jika harganya bagus. Kalau ada impor, petani malas karena harganya jatuh dan petaninya juga tidak untung,” ungkapnya.
KNTA: Jagung dan beras sebaiknya jangan impor
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kontan Tani Nelayan Andalan (KNTA) mengeluhkan tingginya tingkat impor yang diberlakukan oleh pemerintah terkait dengan komoditi pangan. Menurut KTNA Winarno Tohir, pemerintah harus segera mengurangi tingkat impor. Alasannya, dengan mengurangi impor, maka petani akan tertarik untuk menanam. Apalagi jika harga komoditinya juga menguntungkan. Ia mencontohkan, komoditi bawang putih yang saat ini dikembangkan harus dimaksimalkan. Jika pemerintah mengurangi impor bawang putih, hal itu bisa menyebabkan bawang putih lokal diterima pasar dengan harga yang menguntungkan. “Pemerintah jangan hobi impor. Sebetulnya impor harus dikurangi, bahkan harus ditiadakan. Misalkan bawang putih. Memang kita juga masih kurang, tapi ya harus di maksimalkan produksinya (di dalam negeri). Nah, upaya memaksimalkan ini berkaitan dengan daya tarik bagi petani untuk menanam jika harganya bagus. Kalau ada impor, petani malas karena harganya jatuh dan petaninya juga tidak untung,” ungkapnya.