Koalisi Indonesia Hebat buka pintu untuk PPP



SURABAYA. Koalisi Indonesia Hebat membuka peluang bagi Partai Persatuan Pembangunan untuk bergabung dalam koalisi mereka. Salah satu isyarat terbukanya pintu bagi PPP adalah kehadiran pimpinan parpol KIH dalam pembukaan Muktamar VIII PPP di Empire Hotel, Surabaya, Jawa Timur, Rabu (15/10). Sekretaris Jenderal DPP PDI Perjuangan Tjahjo Kumolo mengatakan, sejak awal prinsip yang dibangun KIH yakni koalisi terbuka. PDI Perjuangan, kata dia, telah menjalin hubungan kerja sama dengan PPP sejak partai itu dipimpin oleh Hamzah Haz. "Sesama partai politik itu terus membangun komunikasi. PDI Perjuangan sudah membangun komunikasi politik dengan PPP sejak kepemimpinan Pak Hamzah Haz," kata Tjahjo. Meski demikian, ia menegaskan, bahwa PDI Perjuangan tidak memiliki hak untuk mengatur haluan politik PPP. Keputusan apakah partai berlambang Ka’bah itu tetap di Koalisi Merah Putih atau bergabung bersama KIH, sepenuhnya menjadi hak PPP. Hal senada juga disampaikan Sekjen DPP Partai Nasdem, Patrice Rio Capella. Menurut dia, jika PPP bersedia membantu pemerintah untuk membangun Indonesia, KIH sangat terbuka untuk menerimanya. KIH, kata dia, tak akan memberikan batas waktu kepada PPP untuk menentukan perubahan sikap politiknya itu. “Kalau keputusan mayoritas PPP memilih KMP ya tidak masalah, sepanjang itu mengutamakan kepentingnan rakyat. Bahwa ada yang lain kami persilahkan,” ujarnya. Ia menambahkan, langkah awal kerja sama PPP dengan KIH telah dimulai saat pengajuan paket pimpinan Majelis Permusyawaratan Rakyat beberapa waktu lalu. Saat itu, PPP mengajukan Hasrul Azwar sebagai calon wakil ketua MPR. “Dengan tangan terbuka kami menerima PPP. Kerja sama itu kami lakukan di MPR, sepanjang PPP bersatu itu mereka bagian dari anak bangsa,” katanya. Sementara itu, Wakil Ketua Umum DPP PPP Emron Pangkapi menegaskan, berubah atau tidaknya haluan politik PPP selama lima tahun ke depan akan diputuskan di dalam forum Muktamar VIII. Menurut dia, pihaknya tak mau mengambil keputusan politik secara sepihak. Mekanisme pengambilan keputusan itu telah diatur di dalam anggaran dasar (AD) dan anggaran rumah tangga (ART) partai. Lebih jauh, ia mengatakan, bahwa pembukaan Muktamar ini sedianya akan dihadiri oleh presiden terpilih Joko Widodo. Namun, Jokowi batal hadir karena harus menghadiri kegiatan lain. Emron mengatakan, bahwa suasana kebatinan di tubuh PPP saat ini sudah ingin bergabung ke dalam KIH. “Untuk kesiapan partai tidak bisa dasar orang per orang. Tetapi lebih pada dasar penghormatan. Dengan muktamar kami bermusyawarah,” kata Emron. (Dani Prabowo)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Editor: Hendra Gunawan