JAKARTA. Pengamat politik dari Sinergi Masyarakat untuk Demokrasi Indonesia (Sigma), Said Salahuddin, menilai bahwa koalisi partai politik berbasis massa islam dapat menjadi kekuatan besar dan bersaing dengan koalisi partai lain. Meski demikian, parpol berbasis massa islam ini harus jeli mengajukan calon presiden maupun wakil presiden. Berdasarkan hasil hitung cepat sejumlah lembaga survei atas pemilu legislatif, kata Said, gabungan perolehan dukungan parpol berbasis massa islam dapat mencapai 30 persen. Hal itu mampu memenuhi syarat presidential threshold bagi parpol tunggal atau gabungan parpol untuk mengusung pasangan capres-cawapres. "Jika koalisi PKB, PAN, PKS, PPP, dan PBB benar-benar terealisasi, ini bisa merepotkan dan membuat kelimpungan partai-partai nasionalis," kata Said melalui keterangan pers yang diterima Kompas.com, Senin (14/4/2014).
Koalisi partai Islam bisa jadi kekuatan besar
JAKARTA. Pengamat politik dari Sinergi Masyarakat untuk Demokrasi Indonesia (Sigma), Said Salahuddin, menilai bahwa koalisi partai politik berbasis massa islam dapat menjadi kekuatan besar dan bersaing dengan koalisi partai lain. Meski demikian, parpol berbasis massa islam ini harus jeli mengajukan calon presiden maupun wakil presiden. Berdasarkan hasil hitung cepat sejumlah lembaga survei atas pemilu legislatif, kata Said, gabungan perolehan dukungan parpol berbasis massa islam dapat mencapai 30 persen. Hal itu mampu memenuhi syarat presidential threshold bagi parpol tunggal atau gabungan parpol untuk mengusung pasangan capres-cawapres. "Jika koalisi PKB, PAN, PKS, PPP, dan PBB benar-benar terealisasi, ini bisa merepotkan dan membuat kelimpungan partai-partai nasionalis," kata Said melalui keterangan pers yang diterima Kompas.com, Senin (14/4/2014).