JAKARTA. Wacana koalisi Partai Keadilan Sejahtera dan Partai Gerindra dianggap belum cukup mendongkrak elektabilitas bakal calon presiden Partai Gerindra, Prabowo Subianto, untuk bersaing dengan bakal capres dari PDI Perjuangan, Joko Widodo. Perbedaan karakter antara Jokowi dan Prabowo menjadi kuncinya. Pengamat politik dari Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), Indria Samego, mengatakan, Jokowi memiliki basis pendukung yang sangat kuat di masyarakat. Pendukung Jokowi tidak hanya dari kalangan elite partai, tetapi juga dari lintas budaya dan usia. Hal itu disinyalir belum dimiliki oleh Prabowo. Menurut Indria, meskipun Prabowo didukung oleh elite partai, tetapi ia belum berhasil mengambil hati masyarakat di lapisan bawah. "Tetap tidak bisa (mengalahkan Jokowi). Jokowi model calon presiden yang berbeda," kata dia saat dihubungi, Senin (28/4/2014).
Koalisi PKS-Gerindra tetap sulit kalahkan Jokowi
JAKARTA. Wacana koalisi Partai Keadilan Sejahtera dan Partai Gerindra dianggap belum cukup mendongkrak elektabilitas bakal calon presiden Partai Gerindra, Prabowo Subianto, untuk bersaing dengan bakal capres dari PDI Perjuangan, Joko Widodo. Perbedaan karakter antara Jokowi dan Prabowo menjadi kuncinya. Pengamat politik dari Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), Indria Samego, mengatakan, Jokowi memiliki basis pendukung yang sangat kuat di masyarakat. Pendukung Jokowi tidak hanya dari kalangan elite partai, tetapi juga dari lintas budaya dan usia. Hal itu disinyalir belum dimiliki oleh Prabowo. Menurut Indria, meskipun Prabowo didukung oleh elite partai, tetapi ia belum berhasil mengambil hati masyarakat di lapisan bawah. "Tetap tidak bisa (mengalahkan Jokowi). Jokowi model calon presiden yang berbeda," kata dia saat dihubungi, Senin (28/4/2014).