KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Emiten alat berat, PT Kobexindo Tractors Tbk (
KOBX) bertekad meningkatkan kinerjanya di tengah kondisi industri alat berat nasional yang masih menantang pada tahun 2024. Gabrielle Azelia, Corporate Secretary Kobexindo Tractors, menyatakan bahwa mereka percaya diri bahwa tahun 2024 akan menjadi tahun yang lebih prospektif dibandingkan tahun lalu. Hal ini didasarkan pada harapan bahwa harga komoditas akan membaik sehingga permintaan alat berat di sektor pertambangan akan pulih kembali. Selain itu, bisnis alat berat diperkirakan akan tumbuh lebih baik seiring dengan maraknya proyek infrastruktur dan bangunan. "Kami menargetkan pertumbuhan pendapatan sebesar 10% dibandingkan pencapaian pendapatan tahun 2023 lalu," ujarnya, Rabu (29/5).
Sebagai catatan, pendapatan KOBX turun 21,91% year on year (YoY) menjadi Rp 1,96 triliun pada tahun 2023. Namun, KOBX menderita rugi bersih yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar Rp 84,76 miliar. Berkaca dari situ, pendapatan KOBX diperkirakan akan tumbuh menjadi Rp 2,16 triliun pada tahun ini.
Baca Juga: Kobexindo Tractors (KOBX) Perkuat Bisnis Alat Berat Non Tambang Hingga kuartal I-2024, KOBX telah mengumpulkan pendapatan senilai Rp 531,94 miliar. Sayangnya, KOBX masih harus menanggung rugi bersih yang diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebanyak Rp 41,91 triliun. Kerugian tersebut disebabkan oleh faktor eksternal seperti rugi selisih kurs, yang tentu tidak dapat dikontrol dan dikelola sepenuhnya oleh manajemen KOBX seperti faktor internal misalnya biaya-biaya. Maka dari itu, KOBX telah menetapkan mitigasi risiko berupa lindung nilai kurs asing terhadap rupiah. Harapannya, rugi bersih KOBX dapat berkurang, bahkan berbalik menjadi laba ketika penjualan alat berat perusahaan meningkat di sisa tahun ini. "Tentu saja peningkatan omzet penjualan akan berdampak pada perolehan laba pada akhir tahun 2024 mendatang," tambahnya. Keyakinan KOBX dalam meraih kinerja lebih baik didasari oleh makin lengkapnya jajaran produk unggulan serta diversifikasi produk milik perusahaan tersebut. Sebagai contoh, KOBX memiliki produk alat berat seperti excavator kelas 5-20 ton dengan merek Develon serta
mid-sized wheel loader motor grader dari merek Shantui. Produk alat berat tersebut diandalkan KOBX untuk memperkuat penjualan di segmen non-tambang, seperti konstruksi atau infrastruktur dan agrikultur.
Penjualan alat berat di segmen non-tambang memang perlu didorong oleh KOBX mengingat proyek-proyek infrastruktur kembali digencarkan pemerintah selepas berakhirnya Pemilu 2024. Di sisi lain, KOBX juga tetap berusaha mengangkat penjualan alat berat di segmen pertambangan yang notabene memberikan kontribusi besar bagi perusahaan selama ini, baik dari sisi volume penjualan maupun harga produk. Manajemen KOBX pun selalu mengutamakan keunggulan kualitas produk dan harga yang kompetitif untuk terus bersaing di pasar alat berat domestik. "Dukungan layanan purnajual yang kuat juga menjadi kunci peningkatan penjualan tahun ini," tandasnya. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Handoyo .