Kobexindo Tractors (KOBX) optimistis target pendapatan US$ 71 juta dapat terealisasi



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Emiten solusi penyedia alat berat terintegrasi, PT Kobexindo Tractors Tbk (KOBX) mencatatkan kinerja yang cemerlang di paruh pertama tahun ini. Pendapatan dan labanya kompak tumbuh signifikan. Manajemen KOBX menargetkan sampai dengan tutup tahun 2021, pihaknya bisa mencatatkan pendapatan bersih senilai US$ 71 juta atau tumbuh 42%  year on year (yoy).

Pada enam bulan pertama 2021, KOBX berhasil membukukan pertumbuhan penjualan hingga 143% yoy menjadi US$  56,40 juta dibandingkan periode sama tahun 2020 lalu yakni US$ 23,18 juta. 

Unit alat berat merupakan segmen dengan kontribusi tertinggi di antara segmen lainnya. Segmen ini menyumbang  76,84% terhadap pendapatan bersih secara konsolidasi. Segmen Suku Cadang per Juni 2021 senilai US$ 7,26 juta tumbuh 25% yoy. Segmen ini berkontribusi 12,88% terhadap pendapatan bersih Kobexindo, atau terbesar kedua setelah segmen penjualan unit alat berat. 


Kemudian segmen pendapatan lainnya adalah segmen sewa yang terdiri dari sewa alat berat dan bangunan. Segmen sewa alat berat membukukan pendapatan bersih sebesar US $2,30 juta tumbuh 15,24%  yoy dan segmen sewa bangunan senilai US$ 390.000. 

Bersamaan dengan tumbuhnya pendapatan, KOBX dapat membalikkan rugi menjadi untung. Di semester I 2021, laba bersih yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk senilai US$ 3,05 juta dari sebelumnya rugi bersih sebesar US$ 4,04 juta di semester I 2020. 

Direktur Utama Kobexindo Tractors, Andry B. Limawan mengatakan, pendapatan bersih enam bulan pertama 2021 tersebut sudah melampaui pencapaian satu tahun penuh 2020 yang tercatat US$ 50,97 juta. Lonjakan pertumbuhan ini tidak lepas dari meningkatnya permintaan alat berat, khususnya pertambangan. 

Baca Juga: Pendapatan Kobexindo Tractors (KOBX) melejit hingga 143,3% di semester I 2021

Sejalan dengan itu, katalis positif yang membuat permintaan alat berat meningkat juga didukung harga komoditas yang naik sejak awal tahun. "Kenaikan harga batu bara yang mencapai 70% sejak awal tahun 2021 jelas berdampak positif terhadap kinerja kami. Diperkirakan tren positif ini akan berlanjut hingga akhir tahun,"  jelasnya kepada Kontan.co.id, Rabu (25/8). 

Faktor yang membuatnya yakin adalah belum stabilnya pasokan batubara serta adanya gangguan pasokan dari Australia. Selain itu, gangguan cuaca di beberapa negara masih menjadi isu-isu yang membuat harga batu bara dalam tren positif/ bullish. Terlebih harga gas masih tinggi sehingga harga batu bara lebih kompetitif.  Namun, volatilitas batubara menjadi tantangan tersendiri.

Andry memaparkan, di tahun ini KOBX sudah menyiapkan sejumlah agenda bisnis. Pertama, Kobexindo akan terus memperkuat pasar alat berat baik tambang maupun non tambang dengan memasarkan produk-produk unggulan yang didukung oleh kesediaan suku cadang dan jasa perbaikan yang prima. "Tahun ini kami mulai memasarkan excavator Doosan 100 Ton dan juga Dump Truk NHL TEREX yang 100 ton," kata Andry. 

 
KOBX Chart by TradingView

Kemudian, dia melanjutkan,  Kobexindo juga akan terus memaksimalkan peluang dengan masuk ke sektor-sektor bisnis baru seperti yang dilakukan melalui cucu usaha, PT Eurotruk Transindo yang sejak awal tahun 2021 sudah menjadi agen 3 S (Sales, Service & Sparepart/ Penjualan, jasa perbaikan dan suku cadang) Mercedes Benz Truk.

Tahun ini pula pihaknya masuk ke segmen Jasa Kontraktor Pertambangan. Untuk mendanai agenda bisnis ini, Andry mengakui, belanja modalnya relatif kecil karena diperuntukkan untuk operasional dan tidak ada rencana akuisisi atau aksi korporasi lain. 

Lewat torehan kinerja yang cemerlang di paruh pertama tahun ini, Andry optimistis, KOBX dapat mencapai target pendapatan bersih sebesar US$ 71 juta di 2021. Menurut hitung-hitungan Kontan.co.id, target pendapatan yang dibidik KOBX tumbuh 42% yoy dibandingkan 2020. Adapun target ini kurang lebih sama dengan pendapatan usaha KOBX di 2019 yang senilai US$ 71,46 juta. 

Selanjutnya: Kobexindo Tractors (KOBX) bidik pendapatan US$ 71 juta di tahun ini

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Handoyo .