Selain melayani pembelian buah untuk konsumsi sehari-hari, para pedagang buah di sentra Cipinang Besar juga melayani pembelian dan pembuatan parsel.Salah satu momen yang ditunggu-tunggu para pedagang buah di Cipinang Besar adalah hari-hari raya. Soalnya, menjelang hari-hari raya, seperti Lebaran, Natal dan tahun baru, banyak pembelian buah untuk parsel. Di hari-hari biasa, pesanan parsel buah ini selalu ada, namun jumlahnya tidak sebanyak seperti di hari-hari raya. Fatma, pemilik Kios Dian Mandiri di sentra tersebut berceritera, untuk pesanan parsel ini, biasanya pembeli memilih buah yang diinginkan. Kemudian setelah harganya dihitung, termasuk keranjang parsel dan perlengkapannya, ia pun merangkai parsel tersebut seindah mungkin.Ia paham betul produk seperti apa yang diinginkan calon pembeli untuk parsel ini. Pemesan selalu mencari buah berkualitas bagus. Maka, harganya bisa lebih mahal antara Rp 2.000 hingga Rp 5.000 untuk setiap kilogramnya.Agak berbeda dengan Ratno, pemilik kios Sumber Rejeki. Ia justru sudah menyediakan parsel-parsel yang siap dibawa meskipun juga tetap melayani pesanan. Ini dilakukan, lantaran banyak pembeli dan pelanggan yang tidak sempat memilih-milih buah dan menunggu parsel dihias. Ia membanderol parsel dengan harga sekitar Rp 60.000 yang paling murah hingga Rp 150.000 per parsel. Harga tersebut bisa lebih tergantung banyaknya isi keranjang. Pembeli parsel Ratno ini beragam, ada perorangan, ada pula perusahaan atau korporasi.Ratno mengaku, permintaan parsel paling ramai saat Lebaran. Penjualan parsel bisa meningkat sepuluh kali lipat dari hari-hari biasa. "Menjelang dan selesai Lebaran, saya bisa jual 30-50 persel per hari," katanya.Ratno memang termasuk pedagang yang sudah cukup lama. Bahkan, kata Ratno, kiosnya sudah 10 tahun menjadi langganan pembeli dari perkantoran di sekitar lokasi itu, seperti PT Wijaya Karya Tbk, PT Waskita Karya, dan Perumnas. "Kalau rapat, mereka suka gunakan buah untuk konsumsi," katanya.Sekali order, ia bilang, perusahaan biasa memesan 40 hingga 70 kemasan kecil. Bahkan, ia pernah melayani pembelian 1.000 pak buah untuk keperluan acara peresmian apartemen baru. Bapak tiga anak ini juga punya pelanggan dari pengusaha catering. Untuk pelanggan catering ini ia memang memberi layanan khusus, yaitu membolehkan mereka bayar belakangan. Misalnya, pembelanjaan hingga Rp 5 juta, bisa dilunasi dalam dua minggu. Tapi, keistimewaan ini diberikan khusus bagi pelanggan yang dikenal lama. "Prinsip saya menjaga pelanggan nomor satu, mikir untung belakangan," ucapnya.Ratno sangat menjaga pelayanannya, selain menjaga kualitas buah. Menurut Ratno, selain membuat pelanggan senang, memilih buah-buah yang berkualitas bagus juga membantu pedagang sendiri. Sebab, stok buah berkualitas baik biasanya tidak cepat rusak meski sudah bermalam satu hingga dua hari di kios. "Kalau yang kualitas jelek, meski murah, malah tidak laku di sini," timpal Fatma. Rata-rata para pedagang di sentra ini mendapatkan buah dari grosir buah impor di pasar induk Kramat jati. Namun menurut Ratno, ia juga mendapatkan buah impor dari pemasok di daerah Sunter dan Cakung. (Selesai)Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Kocek menggemuk berkat pesanan parsel (3)
Selain melayani pembelian buah untuk konsumsi sehari-hari, para pedagang buah di sentra Cipinang Besar juga melayani pembelian dan pembuatan parsel.Salah satu momen yang ditunggu-tunggu para pedagang buah di Cipinang Besar adalah hari-hari raya. Soalnya, menjelang hari-hari raya, seperti Lebaran, Natal dan tahun baru, banyak pembelian buah untuk parsel. Di hari-hari biasa, pesanan parsel buah ini selalu ada, namun jumlahnya tidak sebanyak seperti di hari-hari raya. Fatma, pemilik Kios Dian Mandiri di sentra tersebut berceritera, untuk pesanan parsel ini, biasanya pembeli memilih buah yang diinginkan. Kemudian setelah harganya dihitung, termasuk keranjang parsel dan perlengkapannya, ia pun merangkai parsel tersebut seindah mungkin.Ia paham betul produk seperti apa yang diinginkan calon pembeli untuk parsel ini. Pemesan selalu mencari buah berkualitas bagus. Maka, harganya bisa lebih mahal antara Rp 2.000 hingga Rp 5.000 untuk setiap kilogramnya.Agak berbeda dengan Ratno, pemilik kios Sumber Rejeki. Ia justru sudah menyediakan parsel-parsel yang siap dibawa meskipun juga tetap melayani pesanan. Ini dilakukan, lantaran banyak pembeli dan pelanggan yang tidak sempat memilih-milih buah dan menunggu parsel dihias. Ia membanderol parsel dengan harga sekitar Rp 60.000 yang paling murah hingga Rp 150.000 per parsel. Harga tersebut bisa lebih tergantung banyaknya isi keranjang. Pembeli parsel Ratno ini beragam, ada perorangan, ada pula perusahaan atau korporasi.Ratno mengaku, permintaan parsel paling ramai saat Lebaran. Penjualan parsel bisa meningkat sepuluh kali lipat dari hari-hari biasa. "Menjelang dan selesai Lebaran, saya bisa jual 30-50 persel per hari," katanya.Ratno memang termasuk pedagang yang sudah cukup lama. Bahkan, kata Ratno, kiosnya sudah 10 tahun menjadi langganan pembeli dari perkantoran di sekitar lokasi itu, seperti PT Wijaya Karya Tbk, PT Waskita Karya, dan Perumnas. "Kalau rapat, mereka suka gunakan buah untuk konsumsi," katanya.Sekali order, ia bilang, perusahaan biasa memesan 40 hingga 70 kemasan kecil. Bahkan, ia pernah melayani pembelian 1.000 pak buah untuk keperluan acara peresmian apartemen baru. Bapak tiga anak ini juga punya pelanggan dari pengusaha catering. Untuk pelanggan catering ini ia memang memberi layanan khusus, yaitu membolehkan mereka bayar belakangan. Misalnya, pembelanjaan hingga Rp 5 juta, bisa dilunasi dalam dua minggu. Tapi, keistimewaan ini diberikan khusus bagi pelanggan yang dikenal lama. "Prinsip saya menjaga pelanggan nomor satu, mikir untung belakangan," ucapnya.Ratno sangat menjaga pelayanannya, selain menjaga kualitas buah. Menurut Ratno, selain membuat pelanggan senang, memilih buah-buah yang berkualitas bagus juga membantu pedagang sendiri. Sebab, stok buah berkualitas baik biasanya tidak cepat rusak meski sudah bermalam satu hingga dua hari di kios. "Kalau yang kualitas jelek, meski murah, malah tidak laku di sini," timpal Fatma. Rata-rata para pedagang di sentra ini mendapatkan buah dari grosir buah impor di pasar induk Kramat jati. Namun menurut Ratno, ia juga mendapatkan buah impor dari pemasok di daerah Sunter dan Cakung. (Selesai)Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News