JAKARTA. Kodak Co. akhirnya menghentikan bisnis di industri kamera digital sejak dua pekan lalu. Managing Director Kodak untuk Asia Pasifik Lois Lebege menuturkan, pihaknya sangat menyayangkan mundurnya Kodak dari industri kamera digital dunia, mengingat Kodak merupakan pemain pertama di industri tersebut. "Namun, dari sisi bisnis harus dihentikan, karena tidak mendapat keuntungan lagi dari bisnis itu. Apalagi, kondisi bisnis Kodak di Amerika sendiri vakum untuk sementara, karena masalah keuangan perusahaan perlu diselesaikan lebih dahulu, sebelum bisa kembali beroperasi," papar Lois di Jakarta, Selasa (6/3).Lanjut Lois, sebelum bisnis ini dilikuidasi, pemasukan Kodak dari industri kamera digital dunia pun memang hanya 5%, sehingga keputusan untuk berhenti bermain di bisnis tersebut tidak terlalu berat dari segi bisnis. Namun memang cukup berat dari segi emosional.Dalam perkembangannya, terjadi 'banting stir' strategi bisnis untuk perusahaan Kodak di luar Amerika Serikat, seperti Asia Pasifik. Kodak yang semula hanya fokus pada consumer bussines, kini mulai melebarkan sayap bisnis ke bidang comercial bussines, seperti pengemasan dan penerbitan. Dengan persentase 25% untuk consumer bussines, dan 75% untuk comercial bussines.Pergeseran fokus tersebut ternyata menghasilkan angka yang cukup memuaskan untuk Kodak Asia Pasifik, yaitu dengan nilai pendapatan mencapai US$ 1 juta sepanjang 2011. Adapun, sepanjang tahun lalu, sektor comercial bussines mencatatkan peningkatan pendapatan yang cukup bagus. Misalnya, pendapatan unit pengemasan yang bertumbuh sebesar 100% dibanding tahun sebelumnya. Lalu, unit bisnis surat kabar bertumbuh 12%, penerbitan meningkat sebesar 12%, lalu enterprise bertumbuh 10%, dan sektor retail & profesional mencatatkan pertumbuhan pendapatan 11% pada tahun lalu.
Kodak resmi mundur dari bisnis kamera digital
JAKARTA. Kodak Co. akhirnya menghentikan bisnis di industri kamera digital sejak dua pekan lalu. Managing Director Kodak untuk Asia Pasifik Lois Lebege menuturkan, pihaknya sangat menyayangkan mundurnya Kodak dari industri kamera digital dunia, mengingat Kodak merupakan pemain pertama di industri tersebut. "Namun, dari sisi bisnis harus dihentikan, karena tidak mendapat keuntungan lagi dari bisnis itu. Apalagi, kondisi bisnis Kodak di Amerika sendiri vakum untuk sementara, karena masalah keuangan perusahaan perlu diselesaikan lebih dahulu, sebelum bisa kembali beroperasi," papar Lois di Jakarta, Selasa (6/3).Lanjut Lois, sebelum bisnis ini dilikuidasi, pemasukan Kodak dari industri kamera digital dunia pun memang hanya 5%, sehingga keputusan untuk berhenti bermain di bisnis tersebut tidak terlalu berat dari segi bisnis. Namun memang cukup berat dari segi emosional.Dalam perkembangannya, terjadi 'banting stir' strategi bisnis untuk perusahaan Kodak di luar Amerika Serikat, seperti Asia Pasifik. Kodak yang semula hanya fokus pada consumer bussines, kini mulai melebarkan sayap bisnis ke bidang comercial bussines, seperti pengemasan dan penerbitan. Dengan persentase 25% untuk consumer bussines, dan 75% untuk comercial bussines.Pergeseran fokus tersebut ternyata menghasilkan angka yang cukup memuaskan untuk Kodak Asia Pasifik, yaitu dengan nilai pendapatan mencapai US$ 1 juta sepanjang 2011. Adapun, sepanjang tahun lalu, sektor comercial bussines mencatatkan peningkatan pendapatan yang cukup bagus. Misalnya, pendapatan unit pengemasan yang bertumbuh sebesar 100% dibanding tahun sebelumnya. Lalu, unit bisnis surat kabar bertumbuh 12%, penerbitan meningkat sebesar 12%, lalu enterprise bertumbuh 10%, dan sektor retail & profesional mencatatkan pertumbuhan pendapatan 11% pada tahun lalu.