MOMSMONEY.ID - Bursa Efek Indonesia (BEI) melontarkan kemungkinan bagi emiten untuk mengganti kode saham atau ticker code. BEI membuka survei bagi investor untuk memberikan tanggapan mengenai rencana ini.

Dalam survei ini, BEI menjelaskan, perubahan kode saham bertujuan memberikan fleksibilitas bagi Perusahaan Tercatat dalam menyesuaikan identitas sahamnya dengan strategi bisnis atau branding perusahaan yang diinginkan. 

Kode Perusahaan Tercatat, atau yang juga dikenal sebagai ticker code, merupakan tanda pengenal utama yang berupa 4 huruf kode yang digunakan oleh investor untuk mengidentifikasi saham dalam melakukan aktivitas transaksi dan investasi di pasar modal. 

Sinergi Djarum Foundation, Pemerintah, dan Peneliti Bawa Asa Konservasi Elang Jawa

Misalnya, PT Astra International Tbk memiliki kode saham ASII. PT Bank Central Asia Tbk dengan ticker BBCA. 

Kode saham atau ticker code ini merupakan komponen penting untuk memudahkan investor mengenali dan melakukan transaksi saham. 

Selain sebagai kode transaksi, ticker code juga berperan sebagai brand image atau trademark perusahaan di pasar modal, sehingga mendukung kemudahan investasi dan peningkatan aktivitas perdagangan saham perusahaan di Bursa. 

Dalam beberapa kajian, aspek popularitas, pengenalan atau “smart ticker” atas sebuah ticker code dapat berdampak positif terhadap kinerja suatu saham, dan lebih menarik di mana investor. 

Saat ini, kode saham yang tercatat di BEI belum dapat dilakukan perubahan. Padahal, ketika emiten melakukan perubahan nama perusahaan, penyesuaian strategi bisnis, aksi korporasi seperti merger atau akuisisi, terdapat kebutuhan untuk melalukan perubahan ticker code. 

BEI menyebut, perubahan ticker code juga merupakan hal yang umum dilakukan di bursa saham luar negeri (common practice). 

Nah, lewat survei ini, BEI berharap memberikan awareness terkait rencana penerapan perubahan ticker code kepada investor. BEI juga ingin mengetahui pandangan Investor terkait rencana implementasi perubahan kode tersebut. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News