Koin emas 100 gram jadi mas kawin Ibas-Aliya



CIPANAS. Putra bungsu, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, Edhie Baskoro Yudhoyono alias Ibas dan Siti Ruby Aliya Rajasa telah resmi menjadi pasangan suami istri. Kedua mempelai telah melewatkan prosesi akad nikah dengan mas kawin berupa koin emas seberat 100 gram."Saya nikahkan dan saya kawinkan ananda dengan anak kandungku bernama Siti Ruby Aliya Rajasa dengan mas kawin koin emas seberat 100 gram dan seperangkat alat sholat dibayar tunai," kata Hatta Rajasa selaku wali mempelai perempuandi Istana Cipanas, Kamis (24/11).Meski sempat terpatah, Ibas sukses melafalkan akad nikah dihadapan penghulu dari Kantor Urusan Agama (KUA) Cipanas, Muhtar. "Saya terima nikahnya dan kawinnya Siti Ruby Aliya Rajasa binti Muhammad Hatta Rajasa dengan mas kawin tersebut tunai," kata Ibas.Kemudian Ibas yang mengenakan pakaian adat Palembang menyentuh kening pengantin wanita, Aliya yang tampil anggun dengan songket jerambah dengan jempol tangannya sambil mengucapkan basmalah, surat al-Fatehah dan shalawat. Kemudian Aliya membalas dengan mencium tangan kepada Ibas. Prosesi ini sebagai simbol awal hubungan perkawinan mereka.Proses akad nikah sengaja dipilih di Istana Cipanas karena beberapa alasan. Salah satunya di tempat ini untuk pertama kalinya Ibas-Aliya bertemu dan saling tertarik satu sama lain. Tepatnya pada tahun 2007 lalu. "Pertama kali jatuh hati di indah Istana Cipanas. Ingin mengukir sejarah di tempat ini," kata Arief Rachman saat memberikan nasehat perkawinan.Istana Kepresidenan Cipanas bermula dari sebuah bangunan yang didirikan pada tahun 1740 oleh pemiliknya pribadi, seorang tuan tanah Belanda bernama Van Heots. Namun pada masa pemerintahan Hindia-Belanda, tepatnya mulai pemerintahan Gubernur Jenderal G.W. Baron van Imhoff (1743), karena daya tarik sumber air panasnya, dibangun sebuah gedung kesehatan di sekitar sumber air panas tersebut.Kemudian, karena kharisma udara pegunungan yang sejuk serta alamnya yang bersih dan segar, bangunan itu sempat dijadikan tempat peristirahatan para Gubernur Jenderal Belanda. Sejak didirikannya pada masa pemerintahan Belanda, Istana Kepresidenan Cipanas difungsikan sebagai tempat peristirahatan dan persinggahan.Akan tetapi sekeliling alamnya yang amat indah menjadi daya tarik tersendiri bagi para pengunjungnya, sehingga pada masa pemerintahan van Imhoff itu, tempat persinggahan/peristirahatan sempat beralih fungsi. Karena kekuatan sumber air panas yang mengandung belerang itu dan karena udara pegunungan yang sejuk dan bersih, tempat ini pernah dijadikan gedung pengobatan bagi anggota militer Kompeni yang perlu mendapat perawatan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Editor: Edy Can