Kokoh di Atas US$ 2.700 Per Ons Hari Ini, Harga Emas Diramal Tembus US$ 3.000 di 2025



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Harga emas masih bertahan di atas US$ 2.700 per ons troi pada pagi ini setelah lonjakan yang terjadi kemarin. Harga emas menguat pada hari Rabu setelah data inflasi sesuai dengan ekspektasi.

Data inflasi yang tidak mengejutkan, meningkatkan kemungkinan pemangkasan suku bunga Federal Reserve pada rapat The Fed pekan depan. Sementara investor menunggu data Indeks Harga Produsen (PPI) AS untuk arahan lebih lanjut mengenai kebijakan moneter.

Kamis (12/12) pukul 6.04 WIB naik tipis ke US$ 2.718,45 per ons troi dari penutupan perdagangan kemarin di US$ 2.718,23 per ons troi. Kemarin, harga emas spot naik 0,9%.


Harga emas spot mencapai rekor tertinggi US $2.790,15 per ons pada tanggal 31 Oktober.

Harga emas berjangka AS bahkan melonjak 1,41% ke US$ 2.756,70 per ons troi pada perdagangan Rabu (11/12). Pagi ini, harga emas kontrak Februari 2025 tersebut turun tipis ke US$ 2.753,70 per ons troi.

Baca Juga: Harga Emas Spot Dekati Level Tertinggi 2 Pekan Rabu (11/12), Fokus ke Data Inflasi AS

Harga konsumen AS naik 0,3% secara bulanan pada bulan November, menurut data dari Departemen Tenaga Kerja AS. Secara tahunan, inflasi naik 2,7% setelah naik 2,6% pada bulan Oktober.

Ekonom yang disurvei oleh Reuters telah memperkirakan CPI naik 0,3% secara bulanan dan naik 2,7% secara tahunan.

"Emas naik karena asumsi bahwa data CPI yang datang jinak atau sesuai dengan ekspektasi, inflasi tidak naik lebih jauh tetapi tetap stabil akan memungkinkan Fed untuk hampir pasti memangkas suku bunga pada pertemuan FOMC berikutnya," kata David Meger, direktur perdagangan logam di High Ridge Futures seperti dikutip Reuters.

Para pelaku pasar memprediksi peluang 95% untuk pemangkasan lebih lanjut sebesar 25 basis poin pada pertemuan Fed 17-18 Desember. Sebelum laporan inflasi, FedWatch Tool milik CME memperkirakan peluang 86% pemangkasan suku bunga.

Baca Juga: Ini Tips Mewaspadai Modus Penipuan Jual Beli Emas Antam

Semua mata kini tertuju pada data PPI, yang akan dirilis pada hari Kamis malam nanti untuk kejelasan lebih lanjut tentang jalur pemangkasan suku bunga Fed.

"Kami memperkirakan emas akan mencapai titik tertinggi baru pada tahun 2025, dengan imbal hasil obligasi yang meningkat saat ini yang mereda sepanjang tahun dan risiko geopolitik tetap menjadi pendorong sentimen emas," kata Nitesh Shah, ahli strategi komoditas di WisdomTree.

"Kami yakin emas dapat mencapai US$ 3.000 per ons troi pada akhir tahun 2025," imbuh Shah.

Emas, yang secara tradisional dikenal sebagai investasi yang aman selama masa ketidakpastian geopolitik, tumbuh subur ketika suku bunga rendah.

Selanjutnya: Ada yang Naik, Berikut Harga BBM Desember Pertamina, Shell, BP & Vivo, Kamis (12/12)

Menarik Dibaca: Sering Dikira Sama, Ini Beda Postpartum Depression dan Baby Blues

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Wahyu T.Rahmawati