KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Kokoh Exa Nusantara Tbk (
KOCI) dan PT Sumber Sinergi Makmur Tbk (IOTF) resmi melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI) hari ini, Jumat (6/10). Kedua emiten tersebut menjadi perusahaan tercatat ke-67 dan ke-68 di BEI pada tahun 2023. Pada saat IPO, KOCI melepas sebanyak 450 juta saham dalam masa penawaran umum yang berlangsung pada 29 September - 4 Oktober 2023. Saham KOCI mencatat kelebihan permintaan atau oversubscribed hingga 11,78 kali.
Dengan harga perdana Rp 120 per saham, KOCI mengantongi dana segar sebesar Rp 54 miliar dalam galaran IPO ini.
Baca Juga: Saham KOCI Merosot dan IOTF Tembus ARA pada Perdagangan Perdana Jumat (6/10) KOCI merupakan perusahaan konstruksi dan real estate yang berasal dari Bangkalan, Jawa Timur. KOCI sedang mengembangkan kawasan hunian dengan konsep kota mandiri bernama Kokoh City, yang berjarak 15 km dari pusat kota Surabaya. Selain menyediakan tipe non subsidi, Kokoh City juga fokus melayani Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR) dengan produk rumah subsidi sebagai kontribusi terhadap program Pemerintah dalam pemenuhan kebutuhan rumah tinggal layak. KOCI telah mendapatkan izin KKPR (izin lokasi) seluas 300 hektare. Dengan luas lahan 300 hektare tersebut nantinya KOCI akan membangun 25.000 rumah murah. “Untuk pembangunannya saat ini sedang berlangsung, kurang lebih sudah ada 23.000 pemesanan dan sudah kami penuhi sekitar hampir setengahnya,” Kata Komisaris Utama KOCI, Sugianto Sutikno di Bursa Efek Indonesia, Jumat (6/10) Adapun dari dana hasil IPO sebesar Rp 54 miliar, KOCI akan mengalokasikan sekitar 64,51% sebagai belanja modal (capex) dalam rangka pelunasan pembelian tanah seluas 25,53 hektare dan sebanyak 35,49% akan dipakai untuk kebutuhan modal kerja.
Baca Juga: Segera IPO, Kokoh Exa Nusantara (KOCI) Tetapkan Harga di Rp 120 Per Saham Hingga pukul 13.59WIB, harga saham KOCI turun 17,50% ke level Rp 99 per saham. Padahal pada awal perdagangan, saham KOCI sempat bergerak naik hingga menyentuh harga Rp 142 per saham. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Herlina Kartika Dewi