KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pertamina Power and New Renewable Energy (PNRE) menandatangani nota kesepahaman studi pengembangan teknologi untuk menurunkan emisi CO2 dengan Japan Petroleum Exploration Co Ltd (Japex) dan Lemigas pada 18 Juni 2021 lalu. Kolaborasi antara ketiganya akan berfokus pada pengembangan metode carbon capture, utilization, and storage (CCUS) di lapangan migas Sukowati. Chief Executive Officer Subholding Pertamina PNRE, Dannif Danusaputro mengatakan, kolaborasi antara Pertamina PNRE, Japex, dan Lemigas akan mendukung komitmen Indonesia menurunkan emisi gas rumah kaca sebesar 29% pada tahun 2030. “Khususnya bagi subholding PNRE, kerja sama riset dan pengembangan ini menjadi kunci untuk proyek-proyek yang lebih besar ke depan,” ujar Dannif sebagaimana dikutip dari siaran pers. Dannif menambahkan bahwa Pertamina memiliki komitmen tinggi untuk menerapkan aspek environment, social, and governance (ESG) dalam menjalankan bisnisnya. Pengembangan teknologi CCUS ini sejatinya juga merupakan bentuk inisiatif Pertamina pada aspek environment, yaitu mendukung upaya pengendalian perubahan iklim dengan menurunkan emisi CO2 sebesar 29% pada tahun 2030, atau 41% dengan bantuan internasional.
Kolaborasi dengan Japex dan Lemigas, Pertamina kembangkan inovasi teknologi bersih
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pertamina Power and New Renewable Energy (PNRE) menandatangani nota kesepahaman studi pengembangan teknologi untuk menurunkan emisi CO2 dengan Japan Petroleum Exploration Co Ltd (Japex) dan Lemigas pada 18 Juni 2021 lalu. Kolaborasi antara ketiganya akan berfokus pada pengembangan metode carbon capture, utilization, and storage (CCUS) di lapangan migas Sukowati. Chief Executive Officer Subholding Pertamina PNRE, Dannif Danusaputro mengatakan, kolaborasi antara Pertamina PNRE, Japex, dan Lemigas akan mendukung komitmen Indonesia menurunkan emisi gas rumah kaca sebesar 29% pada tahun 2030. “Khususnya bagi subholding PNRE, kerja sama riset dan pengembangan ini menjadi kunci untuk proyek-proyek yang lebih besar ke depan,” ujar Dannif sebagaimana dikutip dari siaran pers. Dannif menambahkan bahwa Pertamina memiliki komitmen tinggi untuk menerapkan aspek environment, social, and governance (ESG) dalam menjalankan bisnisnya. Pengembangan teknologi CCUS ini sejatinya juga merupakan bentuk inisiatif Pertamina pada aspek environment, yaitu mendukung upaya pengendalian perubahan iklim dengan menurunkan emisi CO2 sebesar 29% pada tahun 2030, atau 41% dengan bantuan internasional.