MOMSMONEY.ID - NTT DATA Singapore (NTT DATA), inovator global dalam layanan IT dan bisnis, telah mengumumkan kemitraan strategis dengan penyedia ekosistem kendaraan listrik (EV) yaitu EV-Electric Charging Pte Ltd. (EVe), anak perusahaan Land Transport Authority (LTA).
NTT DATA akan menyediakan Platform Data inovatif yang akan memperkuat misi EVe untuk mendirikan jaringan nasional Titik Pengisian Kendaraan Listrik (Electric Vehicle Charging Points/EVCP) di Singapura dan meningkatkan infrastruktur listrik pendukungnya.
Kolaborasi ini bertujuan untuk memberikan pengalaman pengisian daya kendaraan listrik tanpa hambatan dan menghasilkan wawasan yang dapat dimanfaatkan untuk lanskap kendaraan listrik yang tengah berkembang pesat. NTT DATA hadir sebagai mitra yang ideal, memenangi tender melalui proposal dan rekam jejak kesuksesan di bidang kendaraan listrik secara global.
Noriyuki Kaya, Chief Digital Assets Officer NTT DATA, Inc menyebut pihaknya sangat senang dapat berkolaborasi dengan EV-Electric Charging Pte. Ltd. (EVe) dalam rangka menyediakan jaringan pengisian kendaraan listrik skala nasional yang didukung oleh E-Mobility Data Platform yang terdepan di industri ini.
"Sebagai mitra yang mendorong transformasi lanskap kendaraan listrik yang berkembang pesat di Singapura dan secara global, Next Mobility Business Suite dari NTT DATA Group menyediakan kemampuan penggabungan data dan analitik tingkat lanjut untuk mengurangi ketidakefisienan operasional, meningkatkan pengalaman pengguna dengan wawasan yang berfokus pada pendapatan, dan pada akhirnya berkontribusi pada Misi Keberlanjutan Terpadu kami," katanya dalam siaran pers, Jumat (3/11/2023)
EVe akan memasang pengisi daya kendaraan listrik di hampir 2.000 tempat parkir Housing and Development Board (HDB) di Singapura pada tahun 2025. Menyadari pentingnya wawasan berbasis data untuk mengoptimalkan jaringan pengisian daya kendaraan listrik, EVe telah memilih E-Mobility Data Platform, sebuah komponen penting dari NTT DATA Next Mobility Business Suite (NXT2).
Platform ini akan mengumpulkan informasi dari EV Charging Operator (EVCO), menganalisis data, dan menghasilkan wawasan yang berfokus pada pendapatan.
Sai Sekar, Head of Global Industry NTT DATA Corporation menambahkan keterlibatan ini penting bagi NTT DATA Group karena ini adalah contoh nyata bagaimana kami dapat menggabungkan kemampuan NTT DATA termasuk kemampuan industri yang mendalam dan pengalaman dari Eropa, wilayah regional & keahlian pengiriman untuk EV-Electric Charging Pte. Ltd.
"Hal ini akan dipercepat dalam beberapa bulan mendatang, untuk meningkatkan inovasi & digitalisasi di kawasan Asia Pasifik," ujarnya.
Kemitraan ini memungkinkan EVe untuk memanfaatkan solusi inovatif tersebut dalam meningkatkan efisiensi operasional, meningkatkan pengalaman pengguna, dan berkontribusi pada upaya keberlanjutan.
Derek Tan, CEO EVe menuturkan pihaknya sangat senang dapat bekerja sama dengan NTT Data untuk melaksanakan proyek pionir ini. EVe bertujuan untuk mengoptimalkan perjalanan semua pengendara kendaraan listrik, terutama warga HDB.
"Dengan proyek ini, EVe dapat memanfaatkan wawasan data real-time di 2.000 tempat parkir HDB, memudahkan kami untuk meningkatkan pengalaman pengguna, dan membuat pengisian daya listrik yang dapat diakses di mana saja, serta tersedia setiap hari, setiap saat," katanya.
Beberapa tujuan utama dari E-Mobility Data Platform mencakup:
1. Agregasi Data: Mengumpulkan data pemanfaatan pengisian daya kendaraan listrik secara real-time, termasuk pola penggunaan, ketersediaan tempat pengisian daya, dan konsumsi daya, sehingga memungkinkan pemantauan dan pengelolaan jaringan yang efektif.
2. Peningkatan Pengalaman Pengguna: desain UX/UI yang intuitif dan mulus untuk navigasi yang lebih mudah dan meningkatkan kepuasan pengguna.
3. Wawasan Keberlanjutan: Dengan menyediakan data tentang konsumsi energi dan pengurangan emisi, platform ini mengukur dan mengomunikasikan dampak lingkungan EVe, yang selaras dengan tujuan keberlanjutan.
4. Skalabilitas: Dirancang untuk mengakomodasi jaringan EVe yang terus berkembang dengan mulus, platform ini tetap efektif saat perusahaan terus menambah infrastruktur pengisian daya.
Sebagai bagian dari kolaborasi ini, NXT E-Mobility Data Platform (NXT-EDP) milik NTT DATA akan meningkatkan kemampuan kecerdasan bisnis, analisis data, dan penyimpanan data. Langkah strategis ini sejalan dengan komitmen NTT DATA untuk mempelajari teknologi-teknologi mutakhir dan berkolaborasi dengan klien dalam proyek-proyek penelitian dan pengembangan bersama.
Krishnappan Ramanathan, Managing Director, NTT DATA Singapore menambahkan NTT DATA Singapore sangat bangga dengan pencapaian bersejarah ini, dan pengalaman kami yang luas dalam mengelola proyek mobil listrik yang kompleks di seluruh dunia telah sesuai dengan kebutuhan EVe.
"Keahlian kami dalam analisis data memungkinkan kami untuk merancang solusi khusus yang tidak hanya memberikan nilai langsung, tetapi juga menawarkan skalabilitas dan kemampuan yang teruji," ungkapnya.
Hal ini selaras dengan visi EVe untuk menciptakan ekosistem kendaraan listrik yang dinamis dan berkelanjutan, serta kami sangat menantikan kolaborasi dan kemitraan dalam dalam mewujudkan adopsi kendaraan listrik secara nasional di Singapura.
Plt. Sekretaris Jenderal Kemenperin, Putu Juli Ardika menyebut Kementerian Perindustrian berkomitmen untuk turut mempercepat pengembangan ekosistem industri kendaraan listrik di tanah air. Oleh karenanya, pada tahun 2030 industri otomotif di dalam negeri ditargetkan dapat memproduksi sepeda motor listrik roda dua dan tiga sebanyak 9 juta unit, serta mobil listrik dan bis listrik sebanyak 600 ribu unit, sehinggadiharapkan dapat berkontribusi terhadap pengurangan konsumsi bahan bakar minyak (BBM) sebesar 21,65 juta barel atau setarapengurangan emisi CO2 sebanyak 7,9 juta ton secara total.
“Perkembangan ekosistem kendaraan listrik di Indonesia semakin tumbuh, dengan kapasitas yang jauh melampaui perkembangan pasar. Hal ini juga didorong dari berbagai kebijakan strategis dari pemerintah, termasuk memberikan kepastian usaha, penyusunan roadmap, dan pengoptimalan Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN)," katanya.
Nah, dalam hal percepatan pengembangan ekosistem maka kolaborasi antar stakeholder diperlukan. Seperti kolaborasi penyediaan baterai, SPKLU hingga aplikasi dan eksosistem pendukung lainnya.