Kolaborasi Energi, Ini Sejumlah Poin yang Dihasilkan ASEAN Energy Business Forum



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. ASEAN Energy Business Forum 2023 resmi berakhir pada Jumat (25/8). Acara yang diselenggarakan oleh The ASEAN Centre for Energy (ACE) bekerja sama dengan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) ini mempertemukan para Menteri Energi ASEAN dan Timor Leste, Menteri Energi mitra dialog ASEAN, para pemimpin industri energi, pakar, akademisi dari seluruh kawasan ASEAN dan sekitarnya.

Nuki Agya Utama, Direktur Eksekutif ASEAN Centre for Energy  mengatakan, salah satu hasil dari konferensi ini adalah wadah pengenalan bidang program yang termasuk dalam ASEAN Plan of Action for Energy Cooperation (APAEC) Tahap II 2021-2025 untuk mencapai masa depan energi yang aman, berkelanjutan dan tangguh.

“Seperti yang kita ketahui, pemerintah, dunia usaha, investor, dan akademisi di negara-negara anggota ASEAN sepakat mengenai pentingnya kerja sama regional untuk keamanan energi berkelanjutan dan interkonektivitas guna mendukung ASEAN sebagai pusat pertumbuhan,” kata Nuki dalam siaran pers, Minggu (27/8).


Baca Juga: Konglemerasi RI, China dan AS Berlaga di Bisnis Data Center

Pada hari kedua penyelenggaraan, sesi-sesi panel dalam ASEAN Energy Business Forum menyediakan platform untuk pertukaran pengetahuan, dialog, dan kolaborasi antara para pemimpin industri, perwakilan pemerintah, akademisi, dan pakar. Diskusi berkisar seputar transisi energi, interkonektivitas jaringan listrik, inisiatif energi yang lebih bersih, mineral penting, pemanfaatan gas alam, investasi rendah karbon, serta peran batubara dalam transisi energi

ASEAN Centre for Energy  juga memperkuat komitmen untuk memajukan kolaborasi energi, keberlanjutan, dan inovasi di seluruh kawasan ASEAN dengan menandatangani serangkaian Nota Kesepahaman yang signifikan dengan mitra utama regional dan internasional. MoU ini diresmikan pada ASEAN Ministers on Energy ke-41 (AMEM-41) bersamaan dengan ASEAN Energy Business Forum 2023 pada 25 Agustus 2023. Nota kesepahaman ini menggarisbawahi pentingnya kolaborasi ini dalam membentuk lanskap energi di Kawasan ASEAN.

Baca Juga: Pemerintah Akan Geser Subsidi ke Pertamax, Benarkah untuk Kurangi Emisi?

Kolaborasi ASEAN Centre for Energy mencakup beragam mitra, yang masing-masing menyumbangkan keahlian dan sumber daya berbeda untuk memperkuat sektor energi di ASEAN. MoU ini sejalan dengan ASEAN Plan of Action for Energy Cooperation (APAEC) Tahap II 2021-2025 dan mencakup inisiatif seperti interkoneksi listrik lintas batas antara Indonesia dan Malaysia, mempercepat integrasi energi terbarukan melalui ASEAN Power Grid, meningkatkan kolaborasi energi ramah lingkungan dengan China.

Rencana ini juga mencakup untuk mempromosikan pembiayaan efisiensi energi, dan membina kemitraan dengan organisasi seperti United Nations Office for Project Services (UNOPS), Deutsche Gesellschaft für Internationale Zusammenarbeit, The Asian Development Bank (ADB), The Japan External Trade Organization (JETRO), dan institusi akademis. Kemitraan ini menandakan peran ACE dalam memajukan pengembangan energi berkelanjutan dan kolaborasi di regional ASEAN

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Wahyu T.Rahmawati