Kolaborasi Global Humpuss Maritim (HUMI) Bawa Pelaut Indonesia ke Kancah Dunia



KONTAN.CO.ID - Berdasarkan data International Maritime Organization (IMO), 80% perdagangan dunia didistribusikan lewat laut. Awak kapal pun berada di garda terdepan sebagai salah satu penopang ekonomi global. PT Humpuss Maritim Internasional Tbk. (HUMI) yang bergerak di sektor transportasi energi dan jasa maritim terintegrasi mengelola peluang pasar tersebut menjadi bisnis yang prospektif melalui anak usahanya, PT MCS Internasional (MCSI).

Sejak 2012, MCSI menyediakan jasa keagenan sumber daya awak kapal (crewing manning agency) dan telah menempatkan pelaut-pelaut Indonesia terbaik di kapal-kapal dari seluruh dunia. Namun sesungguhnya pengalaman MCSI mengelola sumber daya awak kapal Indonesia telah dimulai sejak 1994, saat masih menjadi divisi di PT Humpuss Intermoda Transportasi Tbk. (HITS). Dengan pengalaman puluhan tahun tersebut, kini MCSI mampu menempatkan diri sebagai market leader untuk segmen kapal LNG di antara sekitar 280 perusahaan crewing manning lainnya di Indonesia yang terdaftar di Perhubungan Laut (data SIUPPAK per-Okt 2023).

Dengan visi menjadi perusahaan dunia di bidang pengembangan dan pengelolaan sumber daya manusia industri maritim, saat ini MCSI lebih fokus membidik pasar global. Langkah strategis ini juga diambil mengacu pada sejumlah data riset dari beberapa organisasi pemilik perusahaan pelayaran terbesar di dunia seperti Baltic International Maritime Council (BIMCO) dan International Chamber of Shipping (ICS).


Berdasarkan data BIMCO, pada tahun 2021 terdapat kebutuhan 1.881.320 awak kapal di seluruh dunia. BIMCO mengasumsikan peningkatan sebesar 2% untuk kebutuhan awak kapal setingkat perwira dan 0,6% untuk awak kapal rating (di luar nakhoda dan perwira) setiap tahun. Merujuk pada asumsi tersebut, pada 2026 diproyeksikan ada kebutuhan 2.016.550 awak kapal secara global, dengan 947.050 awak kapal perwira dan 1.069.500 awak kapal rating.

Adapun laporan Seafarer Workforce 2021 menunjukkan, kapal pengangkut LNG (gas alam cair) dan kapal pesiar merupakan dua jenis kapal yang tingkat kebutuhan awak kapalnya paling tinggi. BIMCO memproyeksikan pada 2026 pertumbuhan jumlah kapal pesiar dapat mencapai lebih dari 80%, sedangkan pertumbuhan jumlah kapal LNG lebih dari 35%.

“Data ini menjadi pegangan dan referensi bagi anak usaha kami, MCSI untuk melangkah ke depan,” tutur Tirta Hidayat, Direktur Utama HUMI.

Kolaborasi Strategis

"Realisasi sejumlah ekspansi usaha yang telah dilakukan MCSI sepanjang 2023. Di antaranya, menjalin kerja sama dengan perusahaan recruiter awak kapal asal Amerika Serikat (AS), yaitu CTI Group Worldwide Services, Inc.," kata Tirta. MCSI akan menyediakan awak kapal handal dari Indonesia kepada sejumlah prinsipal atau klien CTI Group yang merupakan pemain besar kapal pesiar dunia. Penandatanganan kerja sama dilakukan pada 27 Maret 2023 di Miami, dan kemudian diluncurkan secara resmi pada 17 Mei 2023 di Jakarta.

Selama ini, prinsipal atau klien global lebih memilih bekerja sama dengan pelaut dari Filipina karena dinilai lebih unggul dibandingkan kru dari negara lain, terutama dalam hal kemampuan berbahasa Inggris dan keluwesan bersosialisasi. Melalui kerja sama dengan mitra dari luar negeri, MCSI turut mempromosikan kemampuan pelaut Indonesia yang tak kalah dengan pelaut dari negara lain, khususnya Filipina.

Hal ini pun membuka peluang yang lebih besar bagi pelaut Indonesia untuk berkarier di kancah internasional. Sejak kolaborasi hingga akhir tahun 2023, MCSI telah berhasil merekrut 220 pelaut Indonesia yang akan ditempatkan sebagai awak kapal pesiar di seluruh dunia.

“Sebetulnya selama ini prinsipal belum teredukasi dengan baik, bahwa pelaut Indonesia juga tidak kalah potensinya. Buktinya kami berpengalaman bisa mengakuisisi kru kapal LNG, yang sebelumnya orang Jepang dan Eropa menjadi pelaut Indonesia, di semua level bahkan level Captain,” ditambahkan Johan Novitrian, Direktur MCSI.

Pengalaman puluhan tahun mengelola awak kapal LNG tersebut juga membuat perusahaan asal Jepang Mitsui O.S.K Lines, Ltd. (MOL) meningkatkan bentuk kerja sama dengan MCSI. Pada 21 Agustus 2023, MCSI resmi mendirikan perusahaan patungan (joint venture) dengan MOL, yakni PT McMOL Crewing International. Perusahaan ini akan berfokus pada penyediaan awak kapal LNG kepada Grup MOL dan Grup HUMI.

“Dengan kolaborasi, kami lebih mudah menawarkan one stop solution service kepada prinsipal. Kolaborasi membuat kita lebih kuat dan saling mendukung, saling menyatukan kekuatan masing-masing. Kolaborasi yang kami lakukan di dua lini kapal ini juga merupakan salah satu upaya untuk memastikan keberlanjutan perusahaan. Target kami pada 2028 nanti MCSI bisa mengelola 10.000 awak kapal,” ujar Tirta, Direktur Utama HUMI. 

Pengembangan Bisnis

Saat ini MCSI juga tengah menjajaki peluang lini bisnis baru, yakni penempatan tenaga kerja Indonesia di Jepang (land based workers). Sampai tahun 2030, Negara Sakura membutuhkan sekitar 6 juta tenaga kerja untuk ditempatkan di berbagai sektor industri.

“Kami sedang menjajaki ke LPK yang khusus menempatkan tenaga kerja ke Jepang. Tapi ke depannya kami berharap bisa memiliki perijinan sendiri untuk menempatkan tenaga kerja di Jepang maupun negara lainnya,” imbuh Johan.

Pelebaran sayap bisnis MCSI ke segmen kapal pesiar, erat hubungannya dengan pengembangan PT ETSI Hutama Maritim (ETSI). Anak usaha HUMI yang bergerak di bidang pendidikan awak kapal melalui Humpuss Trilogi Maritime Training Center (HTMTC) yang berlokasi di Kalibata, Jakarta Selatan.

“Selain sertifikat hospitality, kru yang ditempatkan di kapal pesiar juga membutuhkan sertifikasi maritim. Pelatihannya kami sediakan di HTMTC, jadi ETSI juga akan memperoleh niche market dari segmentasi kapal pesiar MCSI,” tutur Johan yang juga merupakan Direktur PT ETSI Hutama Maritim.

Johan menambahkan, para pelaut yang menjalani pelatihan di HTMTC akan dibimbing oleh instruktur berpengalaman yang merupakan awak kapal setingkat perwira yang masih aktif.

“Mereka adalah perwira level top 2 atau top 4 di kapal yang sedang berlibur, lalu mengajar. Mereka tidak hanya memberikan sharing knowledge tapi juga sharing experience pada peserta diklat. Informasi update ini bisa langsung dipraktikkan saat pelaut bekerja di atas kapal,” pungkas Johan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Ridwal Prima Gozal