Kolaborasi Jadi Kunci Percepatan Ekosistem Kendaraan Listrik di Indonesia



MOMSMONEY.ID - Percepatan pembangunan infrastruktur stasiun pengisian kendaraan listrik umum (SPKLU) sebagai kunci utama dalam mendukung adopsi kendaraan listrik di Indonesia. Untuk bisa mengakselerasi ekosistem ini, perlu kolaborasi dari semua pihak.

"Harapannya sederhana, yaitu mempercepat pembangunan SPKLU. Ketika SPKLU semakin tersebar dan merata, masyarakat tidak akan lagi ragu menggunakan kendaraan listrik," kata Boyke Lakaseru, National Project Manager Entrev, dalam keteranga tertulis.

"Ini seperti pertanyaan klasik ayam dan telur. Ada yang bilang kendaraan dulu baru SPKLU, tetapi banyak yang sepakat SPKLU-lah yang perlu lebih dulu hadir untuk memberikan rasa nyaman kepada masyarakat," ujarnya.


Ia menambahkan, keberadaan SPKLU yang mudah diakses dapat mendorong perubahan perilaku masyarakat untuk beralih dari kendaraan konvensional ke kendaraan listrik, meskipun tetap ada faktor lain seperti kenyamanan dan ekonomi yang mempengaruhi keputusan tersebut.

Boyke juga menyoroti pentingnya kolaborasi lintas sektor dalam membangun ekosistem kendaraan listrik yang berkelanjutan.

Baca Juga: Survei: Pembeli Mobil Listrik akan Terus Menggunakan Kendaraan Ramah Lingkungan

Entrev, sebagai salah satu bagian dari ekosistem ini, menekankan perlunya pendekatan pentahelix yang melibatkan lima elemen utama: komunitas, akademisi, pemerintah, bisnis, dan media.

"Kolaborasi sangat penting karena setiap elemen memiliki peran unik yang saling melengkapi. Pemerintah, misalnya, bertugas memastikan regulasi yang mendukung, sementara pihak swasta dapat berkontribusi melalui pendanaan dan inovasi," ungkap Boyke.

"Komunitas juga memiliki peran penting dalam menyebarkan kesadaran sosial tentang manfaat kendaraan listrik, tidak hanya dari sisi ekonomi tetapi juga kontribusinya terhadap pengurangan emisi dan pelestarian lingkungan," jelas dia.

Boyke menekankan, kolaborasi yang solid di antara seluruh pemangku kepentingan akan mempercepat pengembangan ekosistem kendaraan listrik yang inklusif dan berkelanjutan.

"Kita perlu memaksimalkan kerjasama ini agar ekosistem kendaraan listrik di Indonesia dapat benar-benar terwujud dan memberikan dampak positif bagi masyarakat dan lingkungan," tegasnya.

Selanjutnya: BMKG: Cuaca di Sumatra Barat Cerah Berawan dan Hujan Ringan, 19-20 November 2024

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Jane Aprilyani