KONTAN.CO.ID - Kader Pos Pelayanan Terpadu (posyandu) menjadi garda terdepan dalam penyediaan layanan kesehatan yang menjangkau hingga pelosok Nusantara. Melihat posisi strategis ini, pemerintah pun serius menjalankan langkah komprehensif melalui peningkatan kapasitas dan kapabilitas kader posyandu. Saat ini, Kementerian Kesehatan berkolaborasi dengan Tanoto Foundation dalam pengembangan modul pembelajaran digital yang bertujuan meningkatkan kapasitas 1,5 juta kader posyandu dalam menguasai 25 kompetensi dasar. Kompetensi itu meliputi kemampuan menjelaskan penggunaan buku KIA untuk orang tua balita, kemampuan melakukan edukasi ASI Eksklusif dan MPASI kaya protein hewani sesuai umur balita, hingga kemampuan menerapkan Komunikasi Antar-Pribadi. Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin mengatakan, kader posyandu adalah ujung tombak layanan kesehatan bagi masyarakat. “Oleh karena itu saya harap implementasi LMS (learning management system) dapat segera dilakukan secara nasional, sehingga para kader memiliki 25 keterampilan atau kompetensi dasar,” kata Menkes melalui release yang diterima media pada Rabu (13/3). Peran aktif berbagai pihak pun sangat dibutuhkan untuk mendukung terlaksananya pelayanan posyandu yang lebih baik, sehingga manfaatnya dapat lebih maksimal, khususnya bagi kesehatan ibu dan anak (KIA).
Dalam kolaborasi dengan Kementerian Kesehatan, Tanoto Foundation juga turut mendukung percepatan transformasi digital kesehatan, khususnya dalam percepatan perbaikan Master Data Index untuk memungkinkan terjadinya integrasi lintas sistem dan aplikasi. Integrasi dengan sistem Aplikasi Sehat IndonesiaKu (ASIK) dilakukan untuk mencatat hasil pelayanan kesehatan dan memonitor data perkembangan pasien/peserta program di semua unit kesehatan layanan primer (seperti puskesmas, puskesmas pembantu, posyandu) dengan platform SATUSEHAT. Integrasi ini bertujuan memastikan pelayanan yang semakin tepat sasaran, terutama dalam upaya pencegahan stunting dan peningkatan kesehatan ibu dan anak. Tanoto Foundation merupakan organisasi filantropi independen di bidang pendidikan dan kesehatan yang didirikan Sukanto Tanoto dan Tinah Bingei Tanoto pada 1981. Selanjutnya, Tanoto Foundation telah bekerja sama dengan Pemerintah Republik Indonesia untuk program percepatan penurunan angka stunting di Indonesia sejak 2018. Sementara itu, kolaborasi antara Tanoto Foundation dan Kementerian Kesehatan di bidang peningkatan kapasitas kader posyandu dan akselerasi transformasi digital kesehatan telah dimulai sejak 2023. “Saat ini, semua 78 modul pelatihan kader posyandu sudah dimasukkan ke platform Plataran Sehat, yaitu sistem manajemen pembelajaran (learning management system) yang dimiliki oleh Kementerian Kesehatan. Uji coba pelatihan dan penggunaan modul digital oleh kader posyandu sedang dijalankan di tiga kabupaten yang tersebar di Nusa Tenggara Timur, Nusa Tenggara Barat, dan Jawa Barat,” ungkap Inge Kusuma, Country Head Tanoto Foundation Indonesia. Sementara itu, percepatan transformasi digital kesehatan nasional melalui platform SATUSEHAT sangat penting untuk memastikan sistem manajemen data kesehatan nasional menjadi lebih komprehensif dan berkelanjutan. “Kami juga mendukung pembuatan sistem executive dashboard untuk melakukan pemantauan dan evaluasi yang akan memudahkan dalam melakukan analisis yang komprehensif, pengambilan keputusan dan pembuatan kebijakan di sektor kesehatan,” Inge menambahkan. “Kombinasi dari data yang akurat dan intervensi yang didukung teknologi, akan membantu proses deteksi dini faktor-faktor risiko stunting. Sehingga, memungkinkan dilakukannya intervensi sedini mungkin untuk meningkatkan capaian jangka panjang kesehatan,” terangnya. Mengenai dukungan pendanaan dalam kolaborasi dengan Kementerian Kesehatan, secara total Tanoto Foundation telah mengalokasikan dana Rp 16 miliar untuk pengembangan modul pembelajaran digital bagi kader posyandu, dan pengembangan sistem SATUSEHAT. Selain itu, Tanoto Foundation bersama APRIL Group juga memberi dukungan penyediaan alat-alat kesehatan serta pelatihan tenaga kesehatan di 29 puskesmas di provinsi Riau. Dalam audiensi dengan tim Tanoto Foundation di Kantor Kementerian Kesehatan pekan lalu, Menkes Budi Gunadi Sadikin pun mengapresiasi Tanoto Foundation yang terus membantu pemerintah dengan mendukung program-program khususnya di bidang kesehatan. “Masalah kesehatan adalah tugas kita bersama. Kami apresiasi Tanoto Foundation yang telah mengambil peran di dalamnya. Saya harap Tanoto Foundation terus berkontribusi dalam hal preventif dan promotif, dan program-programnya dapat diperluas ke seluruh Indonesia,” tutup Menkes. Tentang Tanoto Foundation
Tanoto Foundation adalah organisasi filantropi independen di bidang pendidikan yang didirikan oleh Sukanto Tanoto dan Tinah Bingei Tanoto pada tahun 1981 atas keyakinan bahwa setiap individu harus memiliki kesempatan untuk mewujudkan potensinya secara penuh. Program-program Tanoto Foundation dirancang berdasarkan filosofi bahwa pendidikan berkualitas mempercepat kesetaraan peluang. Kami mengembangkan potensi individu dan memperbaiki taraf hidup melalui pendidikan berkualitas dari usia dini sampai usia berkarya. Tiga pilar komitmen Tanoto Foundation adalah memperbaiki lingkungan belajar, mengembangkan pemimpin masa depan, dan memfasilitasi riset medis.
Baca Juga: Beasiswa S1 dari Tanoto Foundation Tahun 2023 Masih Buka, Ini Syarat Daftarnya Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Ignatia Maria Sri Sayekti