KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Industri asuransi syariah di Indonesia terus mengalami pertumbuhan selama sepuluh tahun terakhir, seiring dengan meningkatnya kesadaran dan minat masyarakat terhadap keuangan berbasis syariah. Data dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menunjukkan aset industri asuransi jiwa syariah tahun 2024 tumbuh 4% dari tahun sebelumnya didorong pertumbuhan permintaan akan produk syariah dan inovasi produk yang semakin beragam. Jumlah perusahaan Asuransi Syariah Full-Fledged juga terus tumbuh dalam dua tahun terakhir. Kendati begitu, tantangan industri ini masih besar, diantaranya kondisi ekonomi pasca-pandemi, daya beli masyarakat yang menurun, serta lonjakan inflasi medis yang diproyeksikan mencapai 19% pada 2025, jauh di atas inflasi umum yang hanya 2,6%. Kenaikan biaya pengobatan ini berkontribusi terhadap peningkatan klaim asuransi kesehatan yang melebihi pertumbuhan premi di industri.
Prudential Syariah melihat peluang besar dalam pertumbuhan asuransi kesehatan syariah, terutama di tengah meningkatnya kesadaran masyarakat terhadap perlindungan kesehatan pascapandemi. Baca Juga: Prudential Indonesia Prediksi Asuransi Kumpulan Terus Tumbuh di 2025, Ini Sebabnya Melihat tantangan tersebut, Prudential Syariah terus berinovasi dalam mengembangkan produk dan layanan agar tetap relevan dengan kebutuhan Peserta. "Salah satu strategi kami adalah menghadirkan produk yang sederhana dan terjangkau. Contohnya, tahun 2024 kami meluncurkan PRUWell Medical Syariah, yang menawarkan konsep fair pricing berupa keringanan kontribusi serta berbagai manfaat tambahan sebagai apresiasi bagi Peserta yang menjaga kesehatan," jelas Iskandar Ezzahuddin, Presiden Direktur Prudential Syariah dalam keterangannya, Kamis (20/3). Iskandar melihat permintaan akan asuransi kesehatan terus meningkat, terutama setelah pandemi Covid-19 yang mendorong kesadaran masyarakat untuk memiliki perlindungan kesehatan. Di sisi lain, penetrasi asuransi di Indonesia masih sangat rendah, sehingga ruang pertumbuhan masih terbuka lebar, khususnya untuk produk asuransi kesehatan syariah. Menurutnya, pergeseran minat masyarakat yang semakin mengarah pada produk berbasis syariah pada berbagai kategori mulai dari makanan, fashion, kosmetik, hingga perbankan, turut memperkuat peluang pertumbuhan asuransi syariah. Untuk mendorong pertumbuhan industri asuransi syariah, diperlukan sinergi antara regulator, industri keuangan, dan pelaku ekonomi lainnya untuk memperkuat daya saing serta meningkatkan literasi dan penetrasi asuransi syariah di Indonesia. Baca Juga: Prudential Optimis Pendapatan Premi Segmen Individu Masih Berpeluang Tumbuh Tahun Ini Ogi Prastomiyono, Kepala Eksekutif Pengawas Perasuransian, Penjaminan dan Dana Pensiun OJK mengatakan, pihaknya sedang bekerja sama dengan Kementerian Kesehatan RI untuk meningkatkan ekosistem asuransi kesehatan di Indonesia. “Kami berkomitmen untuk meningkatkan tata kelola, dimulai dari akses terhadap asuransi bagi masyarakat, fasilitas kesehatan hingga BPJS Kesehatan, agar ekosistem kesehatan di Indonesia bisa semakin efektif dan efisien,” kata Ogi. Iskandar bilang Prudential Syariah akan mendukung kebijakan OJK. Oleh karena itu, Prudential terus mendorong pengembangan solusi kesehatan yang relevan dan berorientasi pada kebutuhan Peserta