Kolaborasi Petani dan Korporasi di Banyasin Kerek Produksi Padi



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kelompok Mitra Tani di Desa Mukti Jaya, Kecamatan Muara Telang, Banyuasin, Palembang melakukan panen raya bersama dengan PT Wilmar Padi Indonesia. Panen perdana tersebut terbilang sukses karena kelompok tani mencatat kenaikan produksi secara signifikan. 

Kemitraan tersebut merupakan salah satu kolaborasi antara perusahaan dengan petani merupakan kunci peningkatan produktifitas. Salah satu contohnya adalah program Farmer Engagement Program (FEP) yang dilakukan PT Wilmar Padi Indonesia.

Menurut Ketua Kelompok Mitra Tani Nastain, produksi panen musim tanam kali ini sangat memuaskan. Kelompoknya memperoleh 100 karung per hektare (ha) atau 7,5 ton gabah dari 78 ha sawah.


Baca Juga: Hidupkan Lahan Tidur, Wilmar Padi dan Petani Catatkan Produksi Hingga 7 Ton per Ha

Padahal tahun lalu kelompoknya baru menghasilkan 60 karung per ha. Lahan tersebut dikelola oleh 30 anggota kelompok tani. 

“Selama musim tanam memang ada tantangan, tapi kami berusaha menerapkan arahan dari pendamping, seperti pemupukan, benih unggul dan pencegahan hama,”  ujar Nastain seperti dikutip dari siaran pers Wilmar Padi, Kamis (1/2). 

Tidak hanya produksi, kelompok tani mitra juga mampu meningkatkan indeks pertanaman (IP) dari 100 menjadi 200, yang berarti mereka dapat menanam dua kali setahun.

Artinya, petani dapat meningkatkan produksinya tanpa penambahan luas lahan. Nastain mengatakan, dengan hasil tersebut, petani kian percaya diri dapat meningkatkan kesejahteraannya. “Kami berharap kemitraan ini dapat terus berlanjut,” kata dia.

Baca Juga: Wilmar Bantah Dugaan Monopoli Harga Gabah

Rice Business Head Wilmar Padi Indonesia, Saronto mengatakan, keberhasilan kemitraan di Muara Telang tidak lepas dari peran petani yang turut mempromosikan program itu. 

Dimulai awal 2023, kemitraan di daerah tersebut hanya diikuti oleh satu kelompok dengan luas lahan 23 ha. Hingga kini, luas lahan yang dikerjasamakan melalui FEP di Banyuasin telah mencapai 2.200 ha dan 1.005 ha di antaranya ada di Muara Telang. 

“Kami berharap panen perdana ini dapat berlanjut ke panen-panen berikutnya,” tutur Saronto.

Baca Juga: Ombudsman Sebut Revitalisasi Penggilingan Padi Bisa Menguntungkan Petani

Dia berharap, luas lahan yang dikerjasamakan dalam FEP di Muara Telang tahun ini dapat meningkat menjadi 2.000 ha. Realisasi FEP tahun lalu di daerah tersebut seluas 1.500 ha.

Saronto menambahkan, tujuan utama kemitraan tersebut adalah meningkatkan kesejahteraan petani melalui peningkatan produktivitas lahan pertanian. Selain itu, Program tersebut juga menggandeng pemerintah kabupaten dan desa.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Noverius Laoli