KONTAN.CO.ID - PT Pasifik Satelit Nusantara (PSN), perusahaan satelit swasta pertama di Indonesia, menandatangani Nota Kesepahaman (Memorandum of Understanding) dengan Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) di Jakarta, pada Jumat (13/10). Melalui kesepakatan ini diharapkan semakin memperkuat ekosistem teknologi satelit dan penginderaan jauh berbasis hasil riset di Indonesia. Penandatangan Nota Kesepahaman ini dilakukan oleh Direktur Utama PSN Adi Rahman Adiwoso dan Deputi Bidang Pemanfaatan Riset & Inovasi BRIN R. Hendrian. Dalam penandatanganan ini turut disaksikan Direktur Keuangan PSN Ravi Talwar serta Direktur Pemanfaatan Riset dan Inovasi pada Industri BRIN Mulyadi Sinung Harjono. Adi Rahman menjelaskan Indonesia memiliki potensi dan kompetensi yang mumpuni dalam pemanfaatan teknologi satelit dan penginderaan jauh untuk berbagai kebutuhan. Hal ini ditunjukkan dengan status Indonesia sebagai pemilik satelit terbanyak di Asia Tenggara. Melalui penandatanganan ini diharapkan semakin meningkatkan kemampuan Indonesia dalam bidang antariksa sekaligus katalisator teknologi satelit di Asia Tenggara.
Kolaborasi PSN & BRIN Perkuat Teknologi Satelit Indonesia
KONTAN.CO.ID - PT Pasifik Satelit Nusantara (PSN), perusahaan satelit swasta pertama di Indonesia, menandatangani Nota Kesepahaman (Memorandum of Understanding) dengan Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) di Jakarta, pada Jumat (13/10). Melalui kesepakatan ini diharapkan semakin memperkuat ekosistem teknologi satelit dan penginderaan jauh berbasis hasil riset di Indonesia. Penandatangan Nota Kesepahaman ini dilakukan oleh Direktur Utama PSN Adi Rahman Adiwoso dan Deputi Bidang Pemanfaatan Riset & Inovasi BRIN R. Hendrian. Dalam penandatanganan ini turut disaksikan Direktur Keuangan PSN Ravi Talwar serta Direktur Pemanfaatan Riset dan Inovasi pada Industri BRIN Mulyadi Sinung Harjono. Adi Rahman menjelaskan Indonesia memiliki potensi dan kompetensi yang mumpuni dalam pemanfaatan teknologi satelit dan penginderaan jauh untuk berbagai kebutuhan. Hal ini ditunjukkan dengan status Indonesia sebagai pemilik satelit terbanyak di Asia Tenggara. Melalui penandatanganan ini diharapkan semakin meningkatkan kemampuan Indonesia dalam bidang antariksa sekaligus katalisator teknologi satelit di Asia Tenggara.