Kolaborasi Tiktok dan GOTO Melalui Tokopedia Bakal Menjadi WIn-Win Scenario



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Rencana kolaborasi antara TikTok dengan Tokopedia semakin mengerucut. Dikutip dari Kompas.com, Selasa (27/11), Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki menyatakan, pemerintah tak keberatan jika TikTok ingin bergabung ke PT GoTo Gojek tokopedia Tbk (GOTO) atau GoTo sebagai salah satu upaya membuka TikTok Shop.

Hanya saja, yang menjadi harapan khusus dari pemerintah jika TikTok Shop kembali dibuka adalah manajemen TikTok dan GoTo harus memastikan aktivitas predatory pricing dalam layanan bisnisnya itu tidak ada.

Kalau kolaborasi terjadi, akan menjadi skenario yang saling menguntungkan dari kedua pihak. Kolaborasi ini juga akan menjadi katalis positif tambahan bagi induk Tokopedia, yakni PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk. “Kami percaya ini akan menjadi skenario yang saling menguntungkan dan katalis positif tambahan untuk GOTO di tengah potensi peningkatan pendapatan,” tulis Macquarie dalam riset terbaru, Rabu (29/11).


Macquarie menyatakan, kolaborasi potensial TikTok dengan GOTO bisa menjadi situasi saling menguntungkan. "Perkembangan ini tampaknya menyiratkan kecil kemungkinan TikTok  bisa mendapatkan lisensi e-commerce terpisah. Oleh karena itu perlu bermitra dengan pemain lokal. "Bagi pemerintah, kesepakatan ini dapat menghasilkan pendapatan pajak tambahan dan lebih banyak investasi dari TikTok di Indonesia," tulis riset tersebut.

Baca Juga: Tiktok-GOTO Bakal Berkongsi, Kehadiran Regulasi Perlindungan Data Konsumen Mendesak

Sementara riset JP Morgan yang dipimpin oleh Head of Indonesia Research & Strategy JP Morgan, Henry Wibowo menyatakan rival bisa menjadi teman jika kepentinga selaras/ Artinya,  kolaborasi TikTok dan Tokopedia bisa terjadi. "Menurut pandangan kami, bagaimana potensi kesepakatan dapat membentuk kembali lanskap kompetitif dan apakah hal tersebut akan berdampak positif bagi GOTO akan bergantung pada struktur kesepakatan, valuasi, kesepakatan komersial, dan sharing economy," terangnya. 

Sebelum dilarang beroperasi di Indonesia, TikTok mampu menghasilkan trafik signifikan untuk bisnis e-commerce dan dengan cepat mengembangkan GMV. Menurut JP Morgan, kemampuan ini dapat menguntungkan Tokopedia dan membantunya mendapatkan momentum pertumbuhan dibandingkan pesaing.

TikTok Shop, unit e-commerce TikTok, terpaksa menghentikan operasi di Indonesia setelah terbitnya Permendag 31 tahun 2023. Beleid iyu melarang media sosial dan e-commerce berada dalam satu perusahaan yang sama. TikTok Shop menjadi disruptor dari e-commerce di Indonesia dengan keunggulan live streaming yang memancing banyak netizen membeli barang secara impulsif.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Ahmad Febrian