KONTAN.CO.ID - Sejalan dengan semangat Astra melalui Yayasan Dharma Bhakti Astra (YDBA), yaitu Semangat Kolaborasi Demi Masa Depan UMKM Indonesia, YDBA senantiasa melakukan kolaborasi dengan berbagai pihak, baik pemerintah, masyarakat, komunitas, pengusaha maupun perguruan tinggi sebagai salah satu strategi YDBA untuk mengantarkan UMKM menuju mandiri. Termasuk dengan Kementerian Perindustrian RI dalam melakukan pembinaan UMKM Manufaktur di wilayah Klaten, Solo, Tegal maupun Tarikolot Bogor. Pada tanggal 21 Maret 2023, Astra melalui YDBA berkolaborasi dengan salah satu perguruan tinggi di bawah naungan Kementerian Perindustrian RI, yaitu Politeknik STMI Jakarta melakukan penandatanganan komitmen bersama untuk melakukan pembinaan UMKM di Tegal. Kolaborasi bersama perguruan tinggi yang memiliki SDM baik pengajar maupun mahasiswa dengan kompetensi yang up to date dalam industri otomotif ini dilakukan untuk mendukung UMKM agar tumbuh, mandiri dan berkelanjutan.
Penandatanganan komitmen kolaborasi dilakukan oleh Ketua Pengurus YDBA, Sigit P. Kumala; Sekretaris Pengurus YDBA, Ida R. M. Sigalingging dan Direktur Politeknik STMI Jakarta, Dr. Mustofa ST, MT, dan disaksikan langsung oleh Kepala Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Industri (BPSDMI), Kementerian Perindustrian RI, Ir. Arus Gunawan dan Koordinator IKM Alat Angkut Ditjen IKMA, Kementerian Perindustrian RI, Dr. Irvan Kuswardana, S.T.,M.M. Sebagai pilot program kolaborasi, YDBA akan melibatkan 4 UMKM Manufaktur yang berada di wilayah Tegal, Jawa Tengah. Keempat UMKM tersebut, antara lain Keempat UMKM yang akan terlibat dalam pembinaan ini, antara lain PT Sinergi Mandiri Teknikatama dan PT Cipta Mandiri Tegal yang memproduksi komponen Alat Berat, PT Mitra Karya Tegal yang memproduksi komponen Otomotif dan UD Setia Kawan yang memproduksi komponen perkapalan. Keempat UMKM tersebut dipilih YDBA berdasarkan hasil asesmen yang telah dilakukan YDBA, dimana keempat UMKM tersebut saat ini berada di level pra mandiri. Dengan kolaborasi bersama Politeknik STMI Jakarta yang nantinya akan fokus pada pembinaan 4 UMKM oleh dosen STMI dalam pilar reject ratio atau penerapan SOP maupun productivity diharapkan dapat mendukung UMKM menuju kemandiriannya. Dirjen Industri Kecil, Menengah dan Aneka (IKMA), Kementerian Perindustrian RI, Ir. Reni Yanita M. Si dalam sambutannya yang disampaikan oleh Dr. Irvan Kuswardana, S.T.,M.M. , berharap agar YDBA dapat memfasilitasi program ini dengan melakukan seleksi atas Industri Kecil Menengah (IKM) binaannya yang memenuhi syarat untuk berkolaborasi dengan pihak Politeknik STMI Jakarta. Melalui program ini, diharapkan pula pihak STMI dapat terus berupaya untuk menyiapkan sumber daya manusia (SDM) yang kompeten untuk dapat terus berinovasi dalam menjawab tantangan-tantangan dalam perkembangan industri nasional. Ir. Arus Gunawan dalam sambutannya menyampaikan, bahwa STMI merintis kerjasama sinergis dengan YDBA sesuai dengan peran masing-masing. Peran STMI bertumpu pada permasalahan teknis dan penguatan SDM Industri. Kerjasama ini akan memberikan manfaat yang produktif bagi industri /UMKM. Sejalan dengan peran Politeknik STMI Jakarta dalam kolaborasi ini, Ketua Pengurus YDBA, Sigit P. Kumala berharap kolaborasi ini dapat meningkatkan kompetensi UMKM dan mendukung kemandirian UMKM. Sigit juga berharap kolaborasi ini dapat menjadi pilot project pembinaan UMKM yang melibatkan perguruan tinggi. Sehingga ke depan akan semakin banyak lagi perguruan tinggi di Indonesia yang dapat mendukung peningkatan kompetensi UMKM dan mengantarkan UMKM Indonesia menuju kemandiriannya. Sekilas Tentang YDBA YDBA merupakan yayasan yang didirikan oleh pendiri Astra, William Soeryadjaya pada 1980 dengan filosofi ‘Berikan Kail Bukan Ikan’. YDBA didirikan sebagai komitmen Astra untuk berperan serta aktif dalam membangun bangsa, seperti yang diamanatkan dalam butir pertama filosofi Astra, Catur Dharma, yaitu “Menjadi Milik yang bermanfaat bagi Bangsa dan Negara”. Sejalan dengan cita-cita Astra untuk Sejahtera Bersama Bangsa, YDBA juga terus berupaya mengembangkan UMKM di Indonesia agar naik kelas, mandiri dan dapat bersaing baik di pasar nasional maupun global. Sehingga berdampak pada peningkatan ekonomi UMKM yang juga turut menciptakan lapangan pekerjaan. Hal tersebut sejalan dengan Sustainabiliy Development Goals (SDGs) yang saat ini menjadi perhatian bersama, salah satunya pada goal no. 8, yaitu mempersiapkan pekerjaan layak dan mendorong pertumbuhan ekonomi. YDBA menjalankan program tanggung jawab sosial Astra dengan fokus pada pembinaan UMKM yang meliputi UMKM manufaktur, baik terkait value chain bisnis Astra, maupun yang tidak terkait, bengkel umum roda empat dan roda dua, kerajinan & kuliner serta pertanian. Berlandaskan Operating Values-nya, yaitu Compassionate, Adaptive, Responsible dan Excellent, YDBA memberikan pelatihan dan pendampingan kepada UMKM untuk naik kelas dan mencapai kemandiriannya.
Pelatihan akan lebih efektif, jika dilengkapi pendampingan di lapangan melalui 14 cabang YDBA yang disebut dengan Lembaga Pengembangan Bisnis (LPB) yang berkolaborasi dengan berbagai pihak. Keempat belas LPB YDBA tersebar di Cakung, Jakarta Timur; Banyuwangi, Jawa Timur; Yogyakarta, DIY; Klaten, Solo, Tegal, Banyumas, Jawa Tengah; Tarikolot dan Puncak Dua, Jawa Barat; Lebak, Banten; Sangatta, Paser, Bontang, Kalimantan Timur dan Manggarat Barat NTT. YDBA juga memiliki project pendampingan koperasi petani hortikultura di Batangtoru, Tapanuli Selatan. Hingga Desember 2022, YDBA telah memberikan pembinaan kepada 12.313 UMKM di bidang Manufaktur, Bengkel, Kerajinan & Kuliner serta Pertanian. YDBA secara tidak langsung juga telah menciptakan 72.465 lapangan pekerjaan melalui UMKM yang difasilitasinya.
Baca Juga: FIFGROUP Salurkan Pembiayaan pada 550 UMKM & Pembinaan Bersama Astra & Yayasan Astra Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Ignatia Maria Sri Sayekti