KONTAN.CO.ID - Selama masa pandemik ini, apakah Anda memperhatikan ada yang berubah di dunia media? Ada begitu banyak berita berseliweran, sampai mungkin Anda bingung mencernanya. Kalau diibaratkan makanan, berita-berita yang berseliweran baik lewat media mainstream atau pun sosial media, bagaikan "makanan dalam piring" yang makin susah kita kunyah. Sehingga susah juga untuk bisa kita cerna dengan baik. Kadang isu dalam berita-berita itu begitu "gurih" dan menarik emosi, bak makanan berkolesterol. Pernahkah Anda melihat makanan-makanan berkolesterol tinggi, lalu sudah mulai pusing atau tegang di belakang leher tanpa menyentuhnya? Berita-berita menjadi "makanan yang terlalu banyak lemak", ada begitu banyak kalimat yang berulang-ulang tampil. Celakanya seringkali muncul tanpa konteks dan kedalaman investigasi, hanya menarik emosi para pembaca atau penontonnya.
Kolesterol Berita
KONTAN.CO.ID - Selama masa pandemik ini, apakah Anda memperhatikan ada yang berubah di dunia media? Ada begitu banyak berita berseliweran, sampai mungkin Anda bingung mencernanya. Kalau diibaratkan makanan, berita-berita yang berseliweran baik lewat media mainstream atau pun sosial media, bagaikan "makanan dalam piring" yang makin susah kita kunyah. Sehingga susah juga untuk bisa kita cerna dengan baik. Kadang isu dalam berita-berita itu begitu "gurih" dan menarik emosi, bak makanan berkolesterol. Pernahkah Anda melihat makanan-makanan berkolesterol tinggi, lalu sudah mulai pusing atau tegang di belakang leher tanpa menyentuhnya? Berita-berita menjadi "makanan yang terlalu banyak lemak", ada begitu banyak kalimat yang berulang-ulang tampil. Celakanya seringkali muncul tanpa konteks dan kedalaman investigasi, hanya menarik emosi para pembaca atau penontonnya.