Kolombia Akan Memutus Hubungan Diplomatik dengan Israel



KONTAN.CO.ID - Presiden Kolombia, Gustavo Petro, pada hari Rabu (1/5) mengatakan bahwa dirinya siap untuk memutus hubungan diplomatik dengan Israel sebagai buntut atas kekerasan di Gaza.

Selama beberapa bulan terakhir, Petro cukup keras mengkritik Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, atas kebijakan militernya di Gaza.

Petro juga jadi salah satu tokoh yang mendukung laporan Afrika Selatan ke Mahkamah Internasional terkait dugaan genosida yang dilakukan Israel.


Dalam pernyataannya hari Rabu, Petro meyakinkan bahwa Kolombia akan memutus hubungan diplomatik dengan Israel terhitung sejak hari Kamis (2/5).

Baca Juga: Dampak Aksi Boikot, Saham Starbucks Merosot Hingga 12% pada Hari Selasa (30/4)

"Di sini, di hadapan Anda, pemerintahan perubahan, presiden republik mengumumkan bahwa besok kami akan memutuskan hubungan diplomatik dengan negara Israel, karena memiliki pemerintahan, karena memiliki presiden yang melakukan genosida," kata Petro, dikutip Reuters.

Pernyataan tersebut disambut oleh massa di Bogota yang berkumpul untuk memperingati Hari Buruh Internasional. Masyarakat yang hadir mendukung reformasi sosial dan ekonomi yang dilakukan Petro.

"Negara-negara tidak bisa bertindak bisa pasif dalam menghadapi kejadian di Gaza," lanjutnya.

Menteri Luar Negeri Israel, Israel Katz, menuduh Petro sebagai tokoh antisemit dan penuh kebencian.

Baca Juga: ICJ Enggan Mengmbil Tindakan Terkait Penjualan Senjata Jerman ke Israel

Katz mengatakan, langkah Petro merupakan hadiah bagi kelompok bersenjata Hamas, yang pada 7 Oktober memimpin serangan terhadap pangkalan militer dan permukiman Israel.

Sebelum Kolombia, beberapa negara Amerika Latin lain juga mengambil langkah tegas dengan menjauhi Israel.

Bolivia memutuskan hubungan dengan Israel pada akhir Oktober tahun lalu, sementara Chile dan Honduras telah menarik duta besar mereka dari Israel.