Komandan Garda Revolusi Iran: Virus corona disebabkan serangan biologis AS



KONTAN.CO.ID - TEHERAN. Komandan Korps Pengawal Revolusi Iran (IRGC) mengatakan virus corona mungkin merupakan hasil dari serangan biologis dari Amerika Serikat.

Melansir Fox News yang mengutip Jerusalem Post, Mayor Jenderal Hossein Salami merilis komentar dalam keterlibatan yang sama di mana ia memuji Qassem Suleimani yang memimpin pasukan Quds elit IRGC, sampai ia terbunuh pada Januari oleh serangan pesawat tak berawak Amerika saat di Irak.

Baca Juga: EPA merilis daftar desinfektan untuk tangkal virus corona, lihat daftarnya di sini


Kantor berita pelajar Iran melaporkan, Salami bilang virus itu mungkin merupakan produk dari "invasi biologis Amerika," menurut terjemahan komentar yang kasar melalui terjemahan Google. Kantor berita juga memasukkan komentar Salami dalam tweet yang diposting Kamis pagi dini hari, waktu AS.

Kantor berita Iran International juga melaporkan pernyataan tersebut pada hari Kamis.

Baca Juga: Pemeriksaan ketat bagi WNI yang datang dari tiga negara, Korea, Iran dan Italia

Virus corona, tentu saja bukan produk serangan AS, melainkan penyakit yang berasal dari pasar di kota Wuhan China. Upaya yang dilakukan pemerintah China untuk menahan penyebaran virus gagal, hingga akhirnya menyebar ke setiap benua di dunia selain Antartika.

Iran dan Italia memiliki angka kematian tertinggi di dunia di luar Tiongkok. Menurut angka terbaru dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), Iran telah mencatat 2.922 kasus, 92 di antaranya telah berakibat fatal.

Baca Juga: Hassan Rouhani: Iran bakal melewati wabah virus corona dalam waktu singkat

Iran pada pekan lalu berusaha meredakan kekhawatiran atas virus itu. Namun, ketika keadaan semakin memburuk, para pejabat sekarang mengatakan pemerintah mungkin harus mengerahkan 300.000 tentara dan sukarelawan untuk menghadapi virusĀ  yang menyebabkan penyakit yang secara resmi disebut COVID-19.

Ada kekhawatiran bahwa Iran tidak melaporkan jumlah orang yang terinfeksi di negaranya, karena tingkat kematian akibat infeksi tersebut telah naik ke level 4%. Angka ini secara signifikan lebih tinggi daripada tingkat kematian akibat virus corona di negara lain.

Editor: Barratut Taqiyyah Rafie