KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kombinasi sentimen negatif dari kawasan dan dalam negeri diprediksi bakal menyeret nilai tukar rupiah di awal pekan ini. Dari kawasan, keputusan Shinzo Abe mundur dari jabatannya sebagai perdana menteri Jepang bakal meningkatkan risiko di Asia dan menghambat pergerakan rupiah. Ekomon Indef Bhima Yudhistira pun menyebut, pelaku pasar kini masih menanti pengganti dan potensi perubahan stance kebijakan Jepang yakni ekspansi fiskal dan kebijakan moneter yang akomodatif setelah Abe mundur. Di sisi lain dampak pandemi virus corona terhadap naiknya angka pengangguran dan tren perusahaan mengajukan pailit di seluruh dunia turut menjadi sentimen negatif. Investor cenderung bergerak membeli yen Jepang, yang merupakan aset safe haven. Buktinya yen berhasil menguat 1,15% terhadap dolar Amerika Serikat (AS) pada sesi penutupan akhir pekan lalu.
Kombinasi sentimen eksternal dan internal, rupiah diproyeksi melemah hari ini (31/8)
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kombinasi sentimen negatif dari kawasan dan dalam negeri diprediksi bakal menyeret nilai tukar rupiah di awal pekan ini. Dari kawasan, keputusan Shinzo Abe mundur dari jabatannya sebagai perdana menteri Jepang bakal meningkatkan risiko di Asia dan menghambat pergerakan rupiah. Ekomon Indef Bhima Yudhistira pun menyebut, pelaku pasar kini masih menanti pengganti dan potensi perubahan stance kebijakan Jepang yakni ekspansi fiskal dan kebijakan moneter yang akomodatif setelah Abe mundur. Di sisi lain dampak pandemi virus corona terhadap naiknya angka pengangguran dan tren perusahaan mengajukan pailit di seluruh dunia turut menjadi sentimen negatif. Investor cenderung bergerak membeli yen Jepang, yang merupakan aset safe haven. Buktinya yen berhasil menguat 1,15% terhadap dolar Amerika Serikat (AS) pada sesi penutupan akhir pekan lalu.