KONTAN.CO.ID - KIEV. Ukraina menghadapi era baru mulai Senin (22/4) setelah hasil akhir pemilihan umum memenangkan komedian tanpa pengalaman politik, Volodymyr Zelenskiy, 41 tahun, sebagai presiden baru. Kemenangan telak Zelenskiy, menjadi pukulan pahit bagi Petro Poroshenko. Dengan jumlah suara masuk 95%, Zelenskiy unggul atas Poroshenko dengan 73% suara. Zelenskiy, yang berperan sebagai presiden fiktif dalam serial TV populer, sekarang siap untuk mengambil kepemimpinan Ukraina di tengah penghindaran negara-negara barat dan dukungan atas pemberontakan pro-Rusia di Ukraina timur. Menyatakan kemenangan di markas kampanyenya kepada para pendukung pada Minggu malam, Zelenskiy berjanji dia tidak akan mengecewakan rakyat Ukraina. "Saya belum secara resmi menjadi presiden, tetapi sebagai warga negara Ukraina, saya dapat mengatakan kepada semua negara bekas Uni Soviet yang sedang melihat kami. Apa pun itu mungkin!"
Zelenskiy, yang kemenangannya sesuai dengan tokoh anti kemapanan yang menggulingkan petahana di Eropa, menjanjikan penghentian perang di wilayah Donbass dan menghapus korupsi sampai ke akarnya di tengah kenaikan harga dan penurunan standard hidup. Tapi, dia masih belum meyakinkan banyak pihak soal rencana percepatan reformasi yang diperlukan untuk menarik investasi asing dan mempertahankan Ukraina pada program International Monetary Fund. "Karena ada ketidakpastian besar tentang kebijakan ekonomi cari calon presiden, kami tidak tahu apa yang akan terjadi dan ini menimbulkan kekhawatiran komunitas keuangan," kata Serhiy Fursa, seorang bankir investasi di Dragon Capital di Kiev kepada
Reuters. Amerika Serikat (AS), Uni Eropa dan Rusia akan mengamati dengan seksama pernyataan kebijakan luar negeri Zelenskiy. Keputusan yang ditunggu adalah apakah presiden baru ini mencoba untuk berperang melawan separatis Rusia yang telah menewaskan sekitar 13.000 orang dan bagaimana caranya. Presiden AS Donald Trump menelepon Zelenskiy dan berjanji untuk mendukung integritas wilayah Ukraina, sementara Presiden Dewan Eropa Donald Tusk memberi selamat kepada orang-orang Ukraina atas apa yang ia sebut pertunjukan kedewasaan demokratis. Kemarin, Zelenskiy mengatakan bahwa ia berencana untuk melanjutkan perundingan dengan Rusia mengenai implementasi kesepakatan perdamaian yang luas dan akan mencoba membebaskan warga Ukraina yang ditahan di Rusia, termasuk 24 pelaut Ukraina. Perdana Menteri Rusia Dmitry Medvedev, yang pekan lalu menandatangani dekrit pembatasan ekspor beberapa batubara, minyak mentah dan produk minyak ke Ukraina, mengatakan Moskow dan Kiev sekarang memiliki peluang untuk meningkatkan hubungan ekonomi mereka. Zelenskiy telah berjanji untuk mempertahankan Ukraina pada jalur yang pro-Barat. Tapi Zelenskiy terlihat kurang tegas daripada Poroshenko tentang kemungkinan rencana negara berpenduduk 42 juta orang ini untuk bergabung dengan Uni Eropa dan NATO. Poroshenko, yang mengaku kalah, mengatakan akan tetap bergerak di politik Ukraina. Dia mengatakan, kemenangan Zelenskiy akan memicu perayaan di Kremlin.
Para kritikus menuduh Zelenskiy memiliki hubungan kerja dekat yang tidak sehat dengan Ihor Kolomoisky, pemilik saluran televisi yang menyiarkan acara komedi Zelenskiy. Zelenskiy mengelak tuduhan-tuduhan itu dan meyakinkan publik bahwa dia tidak terlalu dipengaruhi oleh Kolomoisky. Salah satu ujian awal pernyataan ini adalah nasib PrivatBank, bank terbesar Ukraina yang dinasionalisasi pada 2016. Pemerintah mengambil PrivatBank dari Kolomoisky sebagai bagian dari pembersihan sistem perbankan yang didukung oleh IMF, lewat program pinjaman multi-miliar dolar. Tetapi nasib bank ini tertahan setelah pengadilan Kiev memutuskan bahwa perubahan kepemilikan PrivatBank ini ilegal, hanya beberapa hari sebelum pemilihan. Zelenskiy telah berulang kali membantah bahwa ia akan berusaha mengembalikan Privat Bank kepada Kolomoisky jika terpilih, atau membantu Kolomoisky mendapatkan kompensasi atas perubahan kepemilikan.
Editor: Wahyu T.Rahmawati