JAKARTA. Sterling terseret oleh dollar AS setelah rilis data tenaga kerja Inggris mengecewakan. Namun, GBP berpeluang kembali unggul lantaran belum ada sentimen positif yang dapat mengangkat USD. Mengutip Bloomberg, Rabu (20/4) pukul 19.48 WIB, pairing GBP/USD tergerus 0,05% ke level 1,4391 dibanding sehari sebelumnya. Tonny Mariano, analis PT Esandar Arthamas Berjangka memaparkan, pelemahan GBP di depan USD lebih terbatas meski data domestik Inggris negatif. Hal ini disebabkan oleh pernyataan mantan Gubernur Bank Sentral Inggris (BOE), Mervyn King yang menyarankan masyarakat untuk tidak fokus pada isu Brexit sebelum melihat hasil referendum. "Ini membuat sterling sedikit terangkat," paparnya.
Komentar mantan gubernur BOE menahan kejatuhan GBP
JAKARTA. Sterling terseret oleh dollar AS setelah rilis data tenaga kerja Inggris mengecewakan. Namun, GBP berpeluang kembali unggul lantaran belum ada sentimen positif yang dapat mengangkat USD. Mengutip Bloomberg, Rabu (20/4) pukul 19.48 WIB, pairing GBP/USD tergerus 0,05% ke level 1,4391 dibanding sehari sebelumnya. Tonny Mariano, analis PT Esandar Arthamas Berjangka memaparkan, pelemahan GBP di depan USD lebih terbatas meski data domestik Inggris negatif. Hal ini disebabkan oleh pernyataan mantan Gubernur Bank Sentral Inggris (BOE), Mervyn King yang menyarankan masyarakat untuk tidak fokus pada isu Brexit sebelum melihat hasil referendum. "Ini membuat sterling sedikit terangkat," paparnya.