JAKARTA. Asososia Pertekstilan Indonesia mengatakan, langkah China melemahkan mata uangnya (devaluasi) memberi dampak negatif bagi pengusaha tekstil dan produk tekstil (TPT) Indonesia. Pasalnya, dengan melemahnya mata uang China maka harga produk China menjadi lebih murah. Alhasil, tekstil impor dari China bisa membanjiri pasar Indonesia, dan menggerus pasar dan omzet pemain lokal. Di sisi lain, nilai ekspor TPT Indonesia ke China pun bisa turun. Iwan S Lukminto, Direktur Utama PT Sri Rejeki Isman Tbk (SRIL), mengatakan, devaluasi yuan memang cukup mengejutkan.
Komentar bos Sritex soal devaluasi yuan
JAKARTA. Asososia Pertekstilan Indonesia mengatakan, langkah China melemahkan mata uangnya (devaluasi) memberi dampak negatif bagi pengusaha tekstil dan produk tekstil (TPT) Indonesia. Pasalnya, dengan melemahnya mata uang China maka harga produk China menjadi lebih murah. Alhasil, tekstil impor dari China bisa membanjiri pasar Indonesia, dan menggerus pasar dan omzet pemain lokal. Di sisi lain, nilai ekspor TPT Indonesia ke China pun bisa turun. Iwan S Lukminto, Direktur Utama PT Sri Rejeki Isman Tbk (SRIL), mengatakan, devaluasi yuan memang cukup mengejutkan.