Komet 3I/ATLAS Akan Mendekati Bumi, Bisakah Diamati Menggunakan Mata Telanjang?



KONTAN.CO.ID - Komet 3I/ATLAS mendekati Bumi, bisa dipantau? Tata Surya kedatangan tamu dari luar yang belakangan ini menarik perhatian.

Ya, benda langit yang disebut dengan komet ini masuk ke Tata Surya dan akan mendekati Bumi.

Benda langit yang termasuk dalam kategori komet bernama 3I/ATLAS menjadi perhatian di kalangan pengamat langit, termasuk para ilmuwan dan astronot.


Baca Juga: Fenomena Astronomi Konjungsi Bulan-Merkurius, Apa itu dan Kapan Bisa Memantau?

Mengutip laman Wikipedia, komet merupakan benda langit yang terdiri dari kumpulan debu dan gas yang membeku saat berada jauh dari Matahari. 

Dilansir dari Timeanddate, komet bernama 3I/ATLAS ini merupakan objek antarbintang ketiga yang telah dikonfirmasi dalam sejarah.

Objek ini ditemukan pada 1 Juli 2025. Kata “antarbintang” menunjukkan bahwa objek tersebut berasal dari luar tata surya kita, dan tidak terikat secara gravitasi dengan Matahari.

Perjalanan komet 3I/ATLAS mencapai titik terdekatnya dengan Matahari sudah dilewati pada tanggal 29 Oktober lalu.

Petualangan objek antarbintang ini sebentar lagi akan mendekati Bumi pada 19 Desember.

Meskipun komet tersebut akan mendekati Bumi, apakah kita bisa mengamati benda langit antarbintang itu di atas langit?

Masih dari sumber Timeanddate, komet 3I/ATLAS memang akan mendekati Bumi, namun penampakannya akan terlihat cukup redup apabila mengamati dengan mata telanjang.

Komet ini akan berjarak sekitar 270 juta km, mendekati dua kali jarak Bumi-Matahari.

Komet 3I/ATLAS
© Foto oleh NULL
Baca Juga: Fenomena Astronomi Pekan ini (15-21 Desember 2025): Ada Komet 3I/ATLAS dan Solstis

Melalui Timeanddate, Thomas Puzia dari Institut Astrofisika, PUC di Santiago, Chili, telah mengamati komet tersebut bersama tiga mahasiswa pascasarjana yang bernama Rohan Rahatgaonkar, Juan Pablo Carvajal, dan Baltasar Luco.

Mereka mengamati 3I/ATLAS menggunakan teleskop untuk mengidentifikasi unsur dan molekul.

Para astronom menggunakan teknik yang disebut dengan spektroskopi, yang didasarkan pada gagasan bahwa zat yang berbeda menyerap dan memancarkan cahaya pada panjang gelombang karakteristiknya.

Dengan mengamati pola dalam spektrum cahaya yang berasal dari komet 3I/ATLAS, para astronom dapat menyimpulkan keberadaan unsur dan molekul, seperti karbon dioksida, uap, air, dan es.

Selain bahan penyusunnya, ukuran komet 3I/ATLAS juga terungkap. Diperkirakan ukuran 3I/ATLAS bervariasi dari sekitar 320 meter hingga 5,6 km.

“Ini rentang yang sangat luas,” ujar Dr. Puzia.

Baca Juga: Rasi Bintang, Apa itu? Inilah Penjelasan dan Kegunaannya

Tim di Santiago berharap dapat berperan dalam mempersempit perkiraan ukuran ini menggunakan cahaya inframerah, yang, tidak seperti panjang gelombang cahaya tampak, dapat menembus debu yang menghalangi komet.

Bagaimana menurut Anda, apakah tertarik untuk mengamati objek antarbintang ini? Itu dia info terkait temuan komet 3I/ATLAS yang sebentar lagi akan mendekati Bumi.

Tonton: Jakarta Terancam Siklon Tropis, Begini Langkah Pemprov Minimalisir Dampak Hujan & Angin Kencang

Selanjutnya: Update Klasemen Medali SEA Games 2025, Indonesia Peringkat 2 Raih 78 Medali Emas

Menarik Dibaca: 3 Zodiak Produktif! Ramalan Keuangan dan Karier Besok Jumat 19 Desember 2025

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News