Kominfo berupaya lahirkan pelaku digital agar Indonesia tidak hanya jadi pasar



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara menilai bahwa faktor talenta sumberdaya manusia (SDM) berpengaruh terhadap perkembangan ekonomi digital agar Indonesia tak hanya sekadar jadi pasar.

Menurutnya, Pemerintah Indonesia mempunyai Program Indonesia Digital Talent to 20.000 in 2019. “Kami menggandeng perusahaan besar seperti Microsoft, Cisco, Huawey, Amazon, Alibaba untuk mengadakan pelatihan. Kriterianya adalah lulusan SMA, SMK, diploma dan sarjana," ujar Rudiantara dalam siaran persnya, Kamis (11/10).

Pelatihan digital talent yang digagas Kementerian Kominfo merupakan salah satu upaya pemerintah untuk menyelesaikan masalah kekurangan SDM. Sampai saat ini, Kementerian Kominfo telah melakukan kerja sama dengan 22 perguruan tinggi untuk merealisasikan pelatihan tersebut.


"Pelaksanaannya nanti mereka mendapatkan pendidikan selama dua bulan, kemudian setelah lulus mereka memperoleh sertifikat. Artinya, mereka sudah siap untuk terjun di dunia kerja," jelasnya

Rudiantara mengungkapkan, selain pelatihan SDM, kementeriannya juga memiliki program scholarship dengan mengirimkan SDM Indonesia ke Xinhua, Beijing dan satu ke Bengalore. Harapannya, program seperti itu dapat menciptakan SDM yang memiliki daya saing global.

Selain itu, Menteri Rudiantara menyampaikan, Kemenkominfo juga telah menyiapkan dana yang dialokasikan untuk pengembangan SDM. Dana itu diantaranya digunakan untuk melakukan MoU dengan Tsinh Hua University, Unity in Diversity Foundation dan Yayasan Tri Hita Kirana untuk menyelenggarakan Indonesia Digital Talent Strategy School, di daerah Kura-Kura, Bali.

“Tujuan pendidikan dan pelatihan itu sebagai cara untuk mencerdaskam masyarakat Indonesia. Kami juga sedang menjajaki pola pendidikan secara online dan offline sehingga bisa menampung peminat lebih banyak lagi," ucap Menteri Rudiantara.

Kemudian Rudiantara juga mengatakan, Kementerian Kominfo akan memulai dengan pilot project sebanyak 1.000 siswa di bulan November ini. Sampai saat ini yang mendaftar telah mencapai 43.000 siswa.Rudiantara juga berencana melibatkan perusahaan global untuk berkontribusi dalam pelatihan tersebut.

Berikutnya, Kominfo juga mengaku sudah berbicara dengan Jack Ma, pendiri Alibaba. Pembicaraan itu mengarah pada upaya untuk bisa mendatangkan dan mengajak kerja sama dengan Jack Ma.  “Kami mengajak pemilik Alibaba itu agar mendirikan Jack Ma Institute di Indonesia. Bila ini teralisasi, reputasi Indonesia akan naik di mata dunia internasional, terutama di sektor ekonomi digital," ujar Rudiantara.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Handoyo .