Kominfo klaim layanan telekomunikasi sudah pulih 99,1% pasca tsunami Selat Sunda



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemkominfo) menyatakan saat ini layanan telekomunikasi telah pulih 99,1% pascabencana tsunami di Selat Sunda yang melanda Banten dan Lampung Selatan.

"Ada 0,9% BTS yang masih terganggung operasinya. Namun demikian, akses telekomunikasi di lokasi yang BTS-nya down dapat di-cover oleh mobile BTS dan sistem recovery pada saat awal terjadinya bencana," kata Direktur Jenderal Penyelenggaraan Pos dan Informatika (PPI) Kemkominfo Ahmad M. Ramli dalam siaran persnya, Rabu (26/12).

Ramli mengungkapkan layanan telekomunikasi sempat mengalami gangguan akibat tidak adanya pasokan jaringan listrik untuk sejumlah Base Transceiver Station (BTS) di wilayah terdampak bencana.


"Saat ini sebanyak 4.687 BTS dari total 4.731 BTS eksisting yang ada di Kabupaten Serang, Kabupaten Pandeglang dan Kabupaten Lampung Selatan sudah dapat beroperasi untuk mendukung kebutuhan telekomunikasi warga," kata dia.

Hingga saat ini berbagai operator seluler terus melakukan langkah konstruktif termasuk penyediaan genset untuk catu daya BTS. Sedangkan untuk BTS yang belum pulih aliran listrik, Kemkominfo meminta agar operator seluler mengerahkan BTS combat dan mobile genset sebagai cadangan sehingga layanan telekomunikasi bisa pulih kembali.

"Kementerian Kominfo akan terus melakukan monitoring terhadap progres BTS yang dalam status down dan melakukan pengukuran terhadap kualitas layanan seluler (Quality of Service/QoS)," ucap Ramli.

Kemkominfo terus memantau operator telekomunikasi yang berupaya melakukan pemulihan cadangan listrik untuk mengoperasikan kembai BTS guna mendukung pelaksanaan penanganan bencana. 

Pasalnya, akses telekomunikasi merupakan hal vital dalam kondisi bencana, selain untuk mendukung proses evakuasi penduduk, komunikasi dalam pencarian jenazah, peringatan dini, juga sangat penting agar penduduk setempat yang terdampak bencana dapat berkomunikasi dengan pihak luar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Handoyo .