KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Dunia digital berkembang semakin pesat dengan berbagai inovasi dan pemanfaatan yang semakin mempermudah kehidupan manusia. Dunia digital mendorong adanya kebiasaan baru yang memungkinkan efisiensi, kolaborasi, dan interaksi lintas batas di berbagai bidang. Perkembangan dunia digital ini tentunya perlu disokong dengan pembangunan infrastruktur pendukung yang memadai dan berkualitas. Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) secara konsisten mendukung kemajuan ekonomi digital di Indonesia melalui berbagai program strategis sehingga dapat meningkatkan Indeks Masyarakat Digital Indonesia.
Salah satu bentuk dukungan yang dilaksanakan adalah fasilitasi adopsi teknologi digital untuk perkembangan pada sektor pariwisata. Peningkatan kapasitas sumber daya manusia di daerah dan mendatangkan wisatawan domestik serta mancanegara menjadi hal yang dibutuhkan oleh masyarakat penggiat pariwisata.
Baca Juga: Ini 3 Rekomendasi Destinasi Wisata dari Airasia Move, Berdasarkan Latar Film Lho Untuk meningkatkan peranan sumber daya manusia dalam pengembangan pariwisata, telah dilaksanakan sebuah program peningkatan kapasitas. Program ini bertujuan untuk membekali penggiat pariwisata daerah dengan keterampilan dan pengetahuan yang diperlukan untuk unggul dalam industri pariwisata. Para penggiat wisata mengikuti beberapa pelatihan dengan topik pengembangan produk wisata, penggunaan smartphone untuk foto dan video, hingga manajemen media sosial. Setelah itu, produk wisata milik desa akan dimasukkan ke beberapa platform OTA (Online Travel Agent). Melalui pelatihan dan workshop langsung, peserta memperoleh keahlian untuk menciptakan produk wisata yang menarik, mengambil foto dan video yang memukau, serta memanfaatkan platform media sosial secara efektif untuk mempromosikan produk wisata mereka. Pendekatan terarah ini tidak hanya meningkatkan kualitas produk dan layanan pariwisata milik desa, tetapi juga memberdayakan masyarakat lokal untuk berpartisipasi aktif dalam rantai nilai pariwisata, yang mendorong pertumbuhan ekonomi berkelanjutan dan pemberdayaan masyarakat. Program ini sebelumnya telah dilaksanakan di Kabupaten Berau dan Kabupaten Sijunjung, dan terakhir di Kabupaten Malang.
Baca Juga: Pertumbuhan Teknologi Digital Harus Bisa Sejalan dengan Ekosistem dan Tradisi Budaya Kabupaten Malang selain memiliki Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) dan penyangga Kawasan Strategis Pariwisata Nasional (KSPN) Bromo Tengger Semeru, namun juga memiliki banyak desa wisata yang berbasis masyarakat sehingga menarik untuk dikunjungi. Pelatihan yang Kominfo lakukan bertujuan untuk mendukung optimalisasi potensi pariwisata tersebut sekaligus mendukung ekosistem digital di desa wisata. Sebanyak 10 penggiat pariwisata dari 3 desa wisata dan Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Malang mengikuti pendampingan selama 3 hari di Desa Toyomarto pada tanggal 20-22 Agustus 2024. Adapun 3 desa wisata tersebut adalah Desa Toyomarto, Desa Sumberoto, dan Desa Bangelan. Pelatihan dimulai dengan sambutan-sambutan oleh Bapak Anas Fahrudin selaku Sekretaris Desa Toyomarto, Bapak Ferry Hari Agung S.T., M.T. selaku Plt Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika Kabupaten Malang, Bapak Purwoto S.Sos., M.Si. selaku Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Malang, dan secara resmi dibuka oleh Hari Purwadi, S.Kom., MTI. selaku Ketua Tim Transformasi Digital Pendidikan Kesehatan dan Pariwisata Kominfo. “Fokus dari program ini adalah untuk mendorong upaya transformasi digital sektor pariwisata melalui kerjasama antara seluruh pemangku kepentingan terkait serta dengan menggandeng industry player yang terlibat di dalam sektor pariwisata. Kabupaten Malang ini merupakan Kawasan penyangga KSPN Bromo Tengger Semeru dan memiliki KEK Singhasari yang memiliki potensi wisata cukup banyak, serta sudah dikenal oleh wisatawan mancanegara dan wisatawan domestik. Kami berharap dengan apa yang telah dilakukan ini dapat meningkatkan pengetahuan dan keterampilan para pelaku wisata untuk melakukan digitalisasi yang pada akhirnya diharapkan dapat mendorong pertumbuhan potensi nilai ekonomi yang bisa diperoleh dari potensi wisata di ketiga desa wisata tersebut.”, ujar Hari Purwadi selaku Ketua Tim Transformasi Digital Pendidikan Kesehatan dan Pariwisata Kemenkominfo yang mewakili Direktur Ekonomi Digital Kemenkominfo, Bonifasius Wahyu Pudjianto dalam siaran persnya, Jumat (23/8).
Baca Juga: Dukung Inklusi Keuangan Digital, Bank DKI Hadir di FEKDI 2024 Pembangunan ekosistem desa wisata serta program digitalisasi ini diharapkan dapat memberikan dampak berkelanjutan bagi peserta di ketiga desa wisata tersebut, terutama dalam meningkatkan produktivitas dan perekonomian masyarakat, serta daerah setempat. Kominfo tetap pada komitmen untuk berkontribusi dalam mengatasi kesenjangan digital, mendukung kedaulatan digital dengan melakukan penyelenggaraan ekosistem digital, dan menjalin kerja sama multipihak dengan menyasar berbagai kelompok masyarakat. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Yudho Winarto