KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Dalam rangka mengakselerasi pemulihan ekonomi nasional pasca pandemi yang didominasi oleh Usaha Kecil Mikro dan Menengah (UMKM), Pemerintah melalui Kementerian Kominfo meluncurkan Program Adopsi Teknologi Digital 4.0 bagi UMKM pada Jumat (13/5). Menteri Komunikasi dan Informatika Johnny G Plate mengatakan melalui program ini pemerintah berupaya mengoptimalisasi potensi dan produktivitas UMKM dengan mendorong digitalisasi bagi UMKM yang masih berjualan secara luring (Offline) “Mengapa UMKM? UMKM dipilih sebagai representasi ekonomi rakyat dikarenakan dapatmenyerap tenaga kerja hampir 97Y6 dari total tenaga kerja di Indonesia serta memberikan kontribusi sebesar 60,42% pada Produk Domestik Bruto Nasional,” kata Menteri Kominfo.
Tak hanya itu, dia menyatakan berdasarkan data dari BPS, pada April 2020 telah terjadi peningkatan penjualan online sebesar 480% dibandingkan data pada Januari 2020. Adanya pandemi Covid-19 pun telah mendorong masyarakat dan dunia usaha untuk lebih memanfaatkan ecommerce dalam transaksi bisnisnya.
Baca Juga: Pantau Layanan Telekomunikasi, Menkominfo Imbau Gunakan untuk Kebutuhan Prioritas “Guna menyukseskan program ini, pada tahun 2021 Kementerian Komunikasi dan Informatika sudah memfasilitasi pendampingan terhadap 26 ribu UMKM untuk aktif berjualan (
active selling) secara digital bagi produsen sektor pengolahan di 10 Kawasan Pariwisata Prioritas,” tambahnya. Dia menyebutkan, sektor pengolahan terdiri atas Makanan dan Minuman, Kerajinan Kayu dan Anyaman, Tekstil dan Pakaian Jadi: Furnitur, Kerajinan Kulit dan Kerajinan Tangan dan lain-lain berdasarkan Klasifikasi Baku Lapangan Usaha Indonesia (KBLI) yang disusun oleh Badan Pusat Statistik (BPS). “Di tahun 2022 ini, program akan dilanjutkan dan ditingkatkan dengan memfasilitasi pendampingan terhadap 30 ribu UMKM untuk meningkatkan kemampuan (scale up) adopsi teknologi digital 4.0 bagi produsen sektor pengolahan di 13 Kawasan Prioritas” tuturnya Dia menyebutkan 13 kawasan prioritas tersebut adalah Sumatra Utara, Bangka Belitung, Banten, DKI Jakarta, Jawa Timur, DI Yogyakarta, Jawa Tengah, Maluku Utara, Nusa Tenggara Barat, Nusa Tenggara Timur, Sulawesi Tenggara, Kalimantan Barat, Papua dan Papua Barat. Selanjutnya dijelaskan, pendaftaran untuk program ini dapat dilakukan di tautan atau link registrasi yaitu httes://umkms oonline.kominfo.go.id/ registrasi dan pendaftaran akan berlangsung dari tanggal 15 - 22 Mei 2022. Bagi masyarakat yang ingin terlibat dalam kegiatan ini agar mendaftar melalui tautan pendaftaran resmi dan berhati-hati terhadap informasi lam yang mengatasnamakan Kementerian Kominfo. Disebutkan tahapan pendaftaran UMKM yartu melakukan pengisian email dan pro UMKM, melakukan pengisian kuesioner kebutuhan adopsi teknologi digital serta menyatakan kesediaan untuk mengikuti kegiatan pendampmngan setama 6 (enam) bulan dari bulan Mei-Oktober 2022. UMKM yang menjadi peserta pendampingan akan mendapatkan benefit berupa paket data selama 6 bulan, akses terhadap aplikasi agregator & aplikasi dan materi pembelajaran online/ learning management system, serta pendampingan gratis dari berbagai platform digital selama 6 (enam) bulan. “Sebelum dilakukan pendampingan, terlebih dahulu akan dilakukan penilaian level kebutuhan adopsi teknologi digital di kalangan UMKM yang terbagi atas empat level yaitu level beginner, observer, adopter, dan leader,” kata Samuel. Setelah itu akan dilakukan perekrutan serta pelatihan terhadap 185 tenaga pendampingan/fasilitator yang bertugas di 13 Kawasan Prioritas tersebut yang berlangsung dari tanggal 14 - 22 Mei 2022.
Baca Juga: Menteri Johnny: Lanjutkan Akselerasi Transformasi Digital Nasional Pelatihan terhadap tenaga pendampingan melibatkan narasumber dari puluhan penyedia platform digital di Indonesia yang mencakup aplikasi social commerce, e-commerce, financial technology (fintech), Point of Sales System, dan teknologi 4.0 (Virtual Reality, Artificial Intelligence, Big Data Analytics,Cloud Computing, dan lain-lain).
Dengan adanya peningkatan level adopsi teknologi, diharapkan UMKM dapat naik kelas dan lebih berkontribusi terhadap perekonomian nasional, terutama dalam proses pemulihan ekonomi pasca pandemi Covid-19. Selain itu, bangkitnya UMKM sektorproduksi pengolahan diharapkan dapat meningkatkan produksi dalam negeri, meningkatkan nilai ekspor, dan mendukung Gerakan Bangga Buatan Indonesia. “Peluncuran program ini diharapkan dapat bersinergi dan mendapat dukungan dari kementerian/Lembaga lain serta pemerintah daerah, mengingat masih banyak UMKM lain yang masih perlu sentuhan pendampingan dalam penerapan teknologi digital,” tutupnya. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Yudho Winarto